Ternyata seru juga perjalanan adik saya melintasi 2 benua Eropa dan Amerika.Â
Seterima sejumlah kartu pos ini, bagi penulis langsung timbul tanya dalam hati sudah berapa lama yach saya tidak keluar negeri? Kalau diingat perjalanan terakhir keluar negeri di tahun 2013 yaitu penugasan ke Negara German dan Rusia. Wah lama juga  nich, pikir penulis.
Adapum salah seorang kakak kami yang tinggal di Makassar memiliki hobi mengoleksi postcard dan biasanya selalu berpesan apabila ada saudaranya yang bepergian ke luar negeri untuk mengirimkan postcard kepadanya. Lumayan, disamping mengoleksi postcard ternyata dapat juga perangko dari negara yang kunjungi.
Bagi penulis pribadi sebenarnya hobinya agak lain, yaitu mengoleksi postcard lokasi atau daerah/kota yang pernah dikunjungi. Jadi postcard dalam kondisi baru. Biasa jika dimasukkan album maka penulis akan menggandengkan foto pada ikon postcard  tersebut dengan foto riel penulis yang telah tiba di ikon kota tersebut,Beberapa ikon dunia yang terkenal dan  pernah di kunjungi penulis seperti Capitol Building di Washington DC, Big Ben di London, Pyramid di Mesir , Menara Eiffel di Paris dll.
Hal ini sebagai penanda bahwa penulis sudah pernah sampai di tempat itu. Memang masing-masing orang punya hobi dan keunikan tersendiri dari sebuah memori yang akan diciptakan untuk diingat; dari apa yang ditemui pada sebuah tempat yang baru pertama kali dikunjungi.
Penulis coba menanyakan kepada adik yang melakukan pengiriman, apa perasaannya dan berapa tujuan pengiriman postcard tersebut?. Dijawab saya mengirim ke Jakarta maksudnya kepada penulis sebagai berita telah tiba di lokasi tersebut. Postcard berikutnya di kirim ke Makassar bagi kakak kami yang memang hobi mengoleksi postcard. Dan yang terakhir kepada salah satu keponakan kami di Ambon dalam upaya membangun pengetahuan dan impian terhadap tempat-tempat terbaik di dunia, sehingga bisa menambah motivasi belajar bagi keponakan.
Kembali ke perjalanan liburan adik saya, pada kenyataan di tiap negera tidak terkejar waktu untuk menemukan kantor pos ( post office) sehingga kadang sudah meninggalkan kota tersebut baru dikirimkan pada kota berikutnya. Ataukah sudah ada kartu pos dan ditulis tetapi tidak menemukan toko penjual perangko. Wah sebuah perjuanganan ternyata demi mengirimkan postcard ke Indonesia.
Bagaimana dengan hobi pembaca sekalian, mungkin tiap kita mencoba membangun memori pada sebuah tempat baru dengan cara tersendiri. Tapi ide adik saya untuk bela-belain mengirim sejumlah kartu pos dalam perjalanan hampir 2 bulan ini bisa menjadi insprasi, karena ternyata penulis juga senang menerima postcard dari luar negeri. Ketika menerima postcard ada cita rasa tersendiri diingat dan diperhatikan. Apalagi 9 postcard yang diterima dalam waktu hampir 2 bulan ini disertai perangko-perangko yang menarik untuk menambah koleksi filatelis penulis. Sambil berpikir kapan yach keluar negeri lagi he he.Semoga !
(LL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H