Erna Liptiay : Anak Petani TNS Menjuarai Miss Bintang Indonesia
Kesempatan selalu datang tak bertanya atau banyak orang mengatakan kesempatan tidak datang dua kali. Bagaimana kita dapat meraih kesempatan dalam hal mengembangkan diri terhadap bakat dan potensi terpendam, sementara banyak keterbatasan kita miliki ?. Â Â
Berbeda dengan Erna, seorang remaja puteri anak dari pasangan Arnold Liptiay dan Krestina Kanipa, dari daerah Indonesia Timur dan tinggal di desa atau negeri yang cukup jauh dari kemajuan dan keramaian kota. Erna berasal dari desa atau di Maluku disebut Negeri Kuralele Kecamatan Teon Nila Serua  (TNS) Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku.
Orang tua Erna, Â ibunya seorang guru pada PAUD dan ayah bekerja sebagai petani. Sebagai anak dari keluarga yang sederhana, Erna tercatat sebagai pelajar berprestasi SMA Negeri 61 Maluku Tengah Kelas XII MIA di Waipia dan melihat peluang dalam mimpi pribadinya untuk mengikuti kontes yang bersifat nasional. Â Â
Erna tergolong pelajar yang cukup cerdas dan tertarik dalam bidang modeling selain hobby pada seni dan budaya. Oleh karena itu dengan melihat informasi Kontes Miss Bintang Indonesia ( MBI) yang dikelola oleh Yayasan Miss Bintang Indonesia maka dia memberanikan diri untuk mendaftar. Yayasan Miss Bintang Indonesia berdiri sesuai SK Â Kemenkumham AHU-0000819.AH.01.04 Tahun 2024 dengan pendiri Taufik Sanjaya , S. Pd, M. Pd, CHCO.
Ternyata mimpi Erna terwujud dalam proses kompetisi  Miss Bintang Indonesia, Erna behasil mendapat juara Runner Up 2 Miss Bintang Indosia 2024 untuk kategori Remaja. Dan selanjutnya dipersiapkan untuk mengikuti kontes tingkat Internasional di bulan Desember 2024 di Malaysia
Kisah Erna ini tidak terlepas dari berbagai latar belakang cerita yang dituturkannya kepada penulis pada pertemuan dengannya sebelum meninggalkan Jakarta untuk kembali ke Ambon dan lanjut ke Waipia TNS Kabupaten Mauku Tengah.
Dalam pertemuan malam itu di pojok Sarinah, saya ijin mewawancarai Erna. Â Hal ini guna mendengar cerita perjuangannya sebagai inspirasi bagi anak-anak di wilayah timur bahwa mereka harus yakin ada potensi dan berbagai kesempatan yang ada harus direspon dengan segala daya upaya sekalipun dalam keterbatasan yang ada.