Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Setelah 79 Tahun Kemerdekaan RI, Internet "Online" di Pulau Vulkanik Nila

5 September 2024   17:49 Diperbarui: 5 September 2024   18:16 403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas jemur cengkih di Pulau Nila (dok.pribadi)

Mulai dari masalah progres survei dermaga, konektivitas tol laut  dan kondisi layanan  pelayaran perintis Kapal Sabuk Nusantara, inisiasi program usaha perikanan di pulau, kapal turis, ijin tangkap ikan kapal dari luar, aktivitas panen raya setiap tahun, tetapi juga kondisi Gunung Lawarkawra. 

Disamping itu upaya pembenahan Polindes ( Pondok Bersalin Desa)  Rumdai dan yang terakhir dukungan untuk menghadirkan sebuah keyboard  dan speaker dalam mendukung ibadah di Jemaat GPM Rumdai Pulau Nila.

Pulau Nila, satu dari pulau vulkanik berpenghuni yang berada di atas Laut Banda Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. 

Di bulan Juli – November  setiap tahunnya, rangkaian pulau-pulau kecil dan unik itu yaitu Pulau Teon, Pulau Nila, Pulau Serua ramai dikunjungi warga masyarakat yang melaksanakan panen raya hasil cengkeh, pala, buah-buahan dan hasil perikanan lainnya. 

Di Kepulauan Teon Nila Serua ada 16 kampung adat yaitu di Pulau Teon ada Layeni, Mesa, Yafila, Isu dan Watludan,  di Pulau Nila ada Kokroman, Kuralele, Usliapan, Ameth, Bumei, Sifluru dan  Wotay serta di Pulau Serua ada Jerili, Lesluru, Trana dan  Waru.

Untaian Kepualaun Teon Nila Serua di Peta Provinsi Maluku (sumber :BIG) 
Untaian Kepualaun Teon Nila Serua di Peta Provinsi Maluku (sumber :BIG) 
Sebagai seorang Senior Telecommunication Engineer, tergelitik membahas apa sarana komunikasi yang sementara digunakan tak pelak lagi terjadi perbincangan. Perangkat yang digunakan adalah telepon satelit starlink dilengkapi dengan router wifi. 

Dengan melihat gambar yang kadang bersih dan jika bergerak rusak gambarnya, maka saya menanyakan, sementara digunakan bersama yach!, berapa orang yang sedang menggunakan WIFI, 20 orang jawabnya …oh banyak juga yach! lalu gimana mereka pakenya? jawab ical,  sudah ada aplikasi dan tinggal diset per 5 menit dan  seharga secupa cengkih jatuh, ops inovasi dan kreatif  juga yach, pikir saya. (cupa adalah alat tera ukuran dalam perdagangan di Maluku  dan terbuat dari bekas kaleng susu kental manis) 

Mengukur cengkih jatuh secupa ( dok.Ical Lakotani)
Mengukur cengkih jatuh secupa ( dok.Ical Lakotani)

Lanjut saya menanyakan apa maksudnya cengkih jatuh?, cengkih jatuh adalah cengkih yang jatuh di bawah pohon dan nilai jualnya lebih rendah dari cengkih dipetik. Pertanyaan lanjut  saya, apakah mereka mau membarter demikian, guna memakai internet? Tangkis Ical, mau bu! karena mereka sangat antusias mengabarkan keluarganya di berbagai tempat. Dan bahkan mengunduh foto-foto ke medsos perihal aktivitas panen raya di pulau.

Kegiatan petik cengkih di rumah Kadus Kokroman Pulau Nila (dok.pribadi)
Kegiatan petik cengkih di rumah Kadus Kokroman Pulau Nila (dok.pribadi)

Lalu bagaimana mengontrolnya? Oh, sudah di lengkapi dengan aplikasi bu, kemudian kadus mengarahkan kamera handphone ke sudut rumah  dan nampak seorang wanita sementara mengatur trafik  penggunaan bandwith ala secupa. Semakin tertawa saya,  sambil katakan memang terdepan pak kadus ini, selalu berpikir bagaimana membantu yang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun