Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Spuna, Si Kepiting Kenari yang Hidup di Darat

22 Desember 2023   00:27 Diperbarui: 22 Desember 2023   13:00 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saking penasaran dengan Spuna, penulis melakukan browsing “mbah google”. Ternyata sudah sangat banyak sekali penelitian ilmiah mengenai Spuna atau Ketam Kenari atau sebutan lokal lainnya Kepiting Kenari. Juga terdapat beragam artikel popular mengenai Ketam Kenari atau Kepiting Kenari. Karena makanan utama Spuna adalah kelapa maka Spuna disebut juga Kepiting Kelapa (Coconut Crab).

Sebuah artikel ilmiah popular tentang Ketam Kenari/Kepiting Kenari atau Kepiting Kelapa yang bagi orang TNS di sebut Spuna dapat dibaca pada idntimes.com tanggal 1 Oktober 2020 dengan judul ‘10 Fakta Unik Ketam Kenari, Arthropoda Darat Terbesar di Dunia”.

Catatan Penting Tentang Spuna

> Fauna Langka

Fauna ini dengan filum Arthropoda, family Cinotaedinae, ordo Decapoda dengan spesies Birgus Latro; (Linnaeus, 1767)  sudah dikategorikan satwa langka dengan indeks IUCN 2811 ( Coconut Crab Birgus latro has most recently been assessed for The IUCN Red List of Threatened Species in 2018- Sumber: iucnredlist.org)

Bahkan dalam laman resmi brin.go id pada tanggal 31 Juli 2023 telah dilakukan penandatanganan MOU antara BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dengan CV. Pulau Gamumu Sejahtera guna menjalin kerjasama studi dalam mengoptimalkan Pemanfaatan Pembesaran Ketam Kenari (Birgus latro) di Maluku Utara. 

Wou sementara orang TNS masih menjadikan Spuna salah satu santapan lesat. Dititik inilah perlu edukasi bagi warga masyarakat untuk budidaya.

> Daerah Sebaran

Populasi terbesar ditemukan di Pulau Christmas namun sebarannya pada pulau-pulau di Samudera Hindia, Hawai, Madagaskar , Australia hingga Indonesia di wilayah timur. 

Di Indonesia ditemukan di Pulau Karatung, Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Ternate Maluku Utara hingga Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara, Papua, ada juga di Pulau Maratua Kalimantan Timur.

Mungkin karena tidak ada riset atau pelaporan pada kenyataannya, Spuna sudah sangat lama dikenal oleh masyarkat TNS yang berada di tengah Laut Banda dan bahkan mengkonsumsinya. Pengalaman kadus di atas tadi menunjukan bahwa warga TNS berusaha untuk memahami kehidupan Spuna secara alamiah atau autodidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun