Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Spuna, Si Kepiting Kenari yang Hidup di Darat

22 Desember 2023   00:27 Diperbarui: 22 Desember 2023   13:00 1463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun keempat Spuna dimasukkan dalam bekas bak penampungan air hujan ukuran 2,5 m x 1,5 m milik Pdt.Yoshua Pelmelay yang sudah lama tidak digunakan. Di dalam bak tersebut ada tumpukan kelapa yang sengaja diberikan untuk memberi makan Spuna. Selama 2 bulan Spuna hidup dalam bak air tersebut. Di Kepulauan TNS banyak dibangun bak penampungan air hujan.

Memasuki musim penghujan maka bak air tersebut terisi air hujan setinggi 30 cm. Ternyata sang kadus kelupaan sehingga, ke-4 Spuna berjuang menyelamatkan diri untuk menghindari air. 

Spuna terbesar akhirnya tenggelam di dasar bak, sebaliknya yang 3 lainnya dibantu sang kadus dengan memasukan batang pisang yang cukup banyak kedalam bak air. 

Alih alih Spuna bisa melompat ke atas batang pisang. Akhirnya ketiga Spuna bisa mencapai pelampung batang pisang, namun tidak tertolong dan ketiga Spuna tersebut pun mati.

Salah satu habitat hidup dari Spuna adalah ketika hendak bertelur maka si betina akan ke laut dan melepaskan telurnya di laut dan telur yang selamat dari predator di laut akan terdampar di darat dan hidup mencapai dewasa di darat.

Lagi-lagi menurut cerita kadus pada waktu musim panas sulit menemukan Spuna, mereka ada di lubang persembunyian yang dibuatnya, ada yang di lubang batu, lubang tanah yang di gali atau di lubang kayu pada pohon-pohon besar. Spuna mempertahankan tempat bersembunyi dengan sabuk-sabuk kelapa yang menutup pintu lubang tempat hidupnya.

Bagaimana bisa menangkap Spuna yang begitu besar pada gambar di atas untuk dibakar tanya penulis?

Ceritanya ketika pagi sekitar jam 7, kadus berjalan dari pantai kembali ke rumah dan melihat ada Spuna yang muncul lalu ditangkapnya. 

Menurutnya memang sudah sangat jarang ditemukan saat ini. Salah satu ancaman Spuna di pulau yaitu ikut dimakan oleh babi seloroh kadus.

Ada juga pengalaman kadus mendengar gonggongan anjing, ketika didatangi lokasinya ternyata anjing sedang beradu dengan seekor Spuna yang sementara berjuang membuka batok kelapa. Pikir kadus jangan-jangan anjing juga adalah pelahap Spuna, kemudian kadus mengangkat Spuna dan si anjing langsung menyergap kelapa untuk dimakan. Ternyata anjing akan merebut makanan si Spuna…he he sebuah cerita selingan tentang kehidupan.

Fakta Terbaru Spuna 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun