Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal "Pulau Gunung Api" Teon Nila Serua

4 Desember 2023   14:59 Diperbarui: 5 Desember 2023   13:59 3820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paparan Kadis Oseanografi dan Meteorologi Pushidrosal pada acara Talk Show Kompasianival Sabtu,25 November 2023 di Jakarta (dokumentasi pribadi)

Explorer Gunung Legatala Pulau Serua - Oktober 2022 (Sumber : You Tube Radar Maluku.com )

Aktivitas Kehidupan di Pulau Gunung Api TNS

Bagaimana masyarakat TNS memaknai hidup pada pulau yang sesungguhnya merupakan pulau gunung api? Apa aktivitas kehidupan masyarakat yang dilakukan sekalipun menurut keilmuan ada dalam ancaman bencana menghadang

Penulis dalam salah satu artikel Kompasiana berjudul “Uplera Nortarita Pulau dan Laut” telah memberikan gambaran pemahaman hidup masyarakat TNS diatas pulau gunung api. Hidup bergantung sepenuhnya pada Sang Khalik adalah sebuah keyakinan iman yang dimiliki oleh setiap orang TNS. Karena sesungguhnya mereka hidup di atas tanah yang labil. Tokh rasa syukur selalu berpulang karena pulau gunung api yang subur dengan laut yang melimpah ruah adalah ekosistem kehidupan yang diberkahi Uplera (Allah) Sang Pencipta.

Semuanya harus dirawat, dijaga untuk sebuah kesinambungan hidup generasi selanjutnya. Janji pemeliharaan Uplera sangat dihayati bagi masyarakat TNS yang mendiami ketiga pulau termasuk warga yang secara berkala datang untuk beraktivitas ekonomi atau wisata ke pulau.

Dalam catatan sejarah gunung api di Indonesia maka letusan Gunung api TNS telah terjadi beberapa kali sebelum letusan terakhir. Pada tahun 1978 pemerintah memindahkan seluruh penduduk ketiga pulau tersebut dengan ancaman meletusnya Gunung Laworkawra di Pulau Nila. Pemindahan masyarakat menuju Makariki sebagai tempat sementara dan selanjutnya memasuki pemukiman tetap di kawasan dataran Waipia di Pulau Seram Kabupaten Maluku Tengah.

Namun hingga kini, gunung tersebut tidak meletus. Di bawah ini penulis mengetengahkan beberapa aktivitas warga masyarakat TNS di 3 pulau tersebut. Disamping warga yang mendiami ketiga pulau gunung api, ada juga yang datang untuk mengupayakan ekonomi keluarga melalui pengelolaan hasil kebun di darat dan laut. Untuk itu maka statemen pulau kosong seolah “basi”. 

Ada roda kehidupan yang bergerak di Pulau Gunung api Teon Nila Serua. Kegairahan warga TNS didukung oleh konektivitas pelayaran perintis terjadwal oleh Kementerian Perhubungan dalam TA 2023. Untuk mengantar pergi masyarakat ke Kepulauan TNS maka warga menggunakan KM. Sanus 71 (Sabuk Nusantara). Sedangkan untuk rute kembali ke tanah Seram menggunakan KM. Sanus 33.

Saat ini aktivitas terbaru untuk menggerakkan ekonomi masyarakat secara bersama yaitu dibawah Kepemimpinan Camat TNS Ronald Wonmaly, S.STP maka setiap Negeri Adat TNS telah didorong untuk melakukan “usaha perikanan” di pulau dengan pengalokasian anggaran Dana Desa (DD).

Aktivitas di Pulau Gunung Api “Teon”

Salah satu kegiatan ke pulau yaitu kunjungan Ketua Majelis Jemaat GPM “Yabok” Mesa Waipia Pdt. Thomas Yohand Tanate.S.Ssi, Vikaris Pdt.Gwenni Yvette Dias dan Diaken Frits Manina dalam melayani warga masyarakat yang bermukim di Mesa - Pulau Teon pada tanggal 12 Oktober 2023. Bukan saja melakukan pelayanan mimbar pada Ibadah Minggu tetapi juga melakukan Sakramen Pernikahan dan Baptis Anak di Gereja Imanuel Jemaat Mesa Pulau Teon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun