Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat Artikel Utama

Kondisi Pelayanan Medis di Pulau Vulkanik Nila, Perlu Dioptimalkan!

3 Juli 2023   14:13 Diperbarui: 4 Juli 2023   21:25 2619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun ada himbauan portstay berdasarkan edaran Menteri Perhubungan, karena ganasnya wabah covid yang bisa saja tersebar karena pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain, tetapi panen cengkih dan pala di Kepulauan TNS tidak bisa ditunda. 

Jika tidak maka cengkih akan menjadi “polong” dan masyarakat akan mengalami kerugian karena gagal panen. Padahal di tengah pandemi, negara berharap masyarakat memiliki ketahanan pangan dimana cengkih dan pala adalah produk unggulan masyarakat TNS yang sangat diharapkan menopang ekonomi keluarga.

Protokol kesehatan masih sangat ketat diberlakukan kala itu, namun pulau menjanjikan sebuah harapan pendapatan melalui hasil darat dan laut yang melimpah. Kepulauan TNS menjadi dapur hak ulayat yang terus menopang kehidupan sebagian besar masyarakat yang sudah tinggal di pemukiman baru Waipia Pulau Seram. Ada cengkih dan pala, ada ikan, gurita, inasua dengan lahan bertaburan berkat lainnya mangga, jeruk, pisang, kelapa dll.

Puji Tuhan dengan surat yang dilayangkan Badan Latupati TNS ke Menteri Perhubungan Cq. Dirjen Perhubungan Laut maka di ijinkan deviasi (perubahan rute) KM Sanus 71 dan juga hanya mengangkut masyarakat TNS saja dengan rute Amahai – TNS pp. 

Sudah pasti segala persyaratan bepergian harus dipenuhi seperti Surat Jalan, Rapid test, SIKM dan pendataan warga oleh KPN (Kepala Pemerintahan masing-masing negeri/desa). 

Hal ini karena terbatasnya kuota penumpang, sekali angkut hanya 250 orang atau ½ dari kapasitas daya angkut kapal sesuai edaran Menhub. KM Sanus 71 akhirnya diizinkan melakukan 4 (empat) kali pelayaran deviasi untuk membawa ~ 1.000 orang ke Kepulauan TNS guna menyambut panen raya tahun 2020.

Info pelayaran deviasi KM Sanus 71 ke TNS bulan Juli 2020 setelah lockdown dan portstay sejak Maret di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon (Video DJ Rahmat71)

Segera penulis menghubungi Kepala Puskesmas (Kapus) Rumdai Waipia Lenny Sahetapy, agar di tugaskannya tenaga medis sekaligus perlu adanya bantuan obat-obatan bagi sebegitu banyak orang yang akan ke pulau. Singkat cerita diperoleh bantuan dukungan obat-obatan dan juga nakes sejumlah 4(empat) orang yang diberangkatkan pada trip kedua masa panen 2020.

Tidak mudah menemukan petugas kesehatan yang mau bertugas ke pulau vulkanik yang minim infrastruktur, begitu juga sepi tidak seperti di Waipia atau Masohi sebagai Ibukota Kabupten Maluku Tengah.

Solusinya maka dicari putera-puteri asal TNS dengan latar belakang perawat, yang juga akan senang jika ditugaskan ke pulau tempat asal orangtuanya. Hitung-hitung sekaligus berlibur.

Dukungan Obat-obatan dari Dinkes Malteng yang disiapkan untuk diberangkatkan ke TNS musim panen raya tahun 2020 ( dokumentasi Lenny Wattimena)
Dukungan Obat-obatan dari Dinkes Malteng yang disiapkan untuk diberangkatkan ke TNS musim panen raya tahun 2020 ( dokumentasi Lenny Wattimena)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun