Melodi Dari Kesunyian ‘Volcano Island’ NILA
Pernahkah kita membayangkan ada sekelompok orang yang hidup di pulau begitu kecil di atas wilayah laut terdalam di Indonesia, yaitu Laut Banda dengan kedalaman diperkirakan mencapai 7.700 m?
Salah satu pulau yang anda mungkin sudah mengenal adalah Pulau Banda, namun sebenarnya sebagian besar kepulauan Maluku berada di wilayah Laut Banda. Diantaranya terdapat 3 (tiga) pulau vukanik dan juga berada diatas salah satu patahan aktif di dunia, yaitu Pulau Teon, Pulau Nila, dan Pulau Serua atau di singkat TNS.
Sebelumnya penulis sempat menulis salah satu pulau diantaranya yaitu Pulau Teon. Sehingga untuk mengenal lebih jauh keberadaan ke 3 pulau ini dalam tulisan ini, penulis akan membahas keberadaan Pulau Nila.
Perlu juga diingat bahwa gugusan ke 3 Pulau TNS masih didiami atau berpenghuni dan berada di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.
Di bagian depan Pulau Nila ada sebuah pulau kosong yang disebut Pulau Kari dan memiliki pantai pasir putih yang indah dan sangat cocok dijadikan tujuan “wisata sunyi’ bagi pencari inspirasi untuk menulis atau melukis. Dan masih ada juga satu pulau ‘atol’ Nusafnu.
Pulau Nusafnu akan nampak jika air surut, namun jika air naik (istilah orang Maluku “aer pono”) maka pulau ini tidak terlihat.
Pulau Nila merupakan pulau terbesar yang di dalamnya terdapat 7 kampung adat yaitu Kokroman, Kuralele, Ameth, Usliapan, Bumei, Wotay dan Sifluru.
Pada tahun 1968, TNS kepulauan dipisahkan dari Pemerintahan Kecamatan Banda dan menjadi satu Kecamatan TNS tersendiri dengan ibu kota Rumdai di Pulau Nila.
Istilah Rumdai disebut wilayahnya meliput 4 kampung yaitu Kokroman, Kuralele, Ameth dan Usliapan. Rumdai berasal dari 2 kata yaitu “Romang” dan “Dai”.