Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Berinteraksi Dengan Generasi "Z"

18 Mei 2023   19:14 Diperbarui: 20 Mei 2023   00:11 2478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, ijinkan penulis menyarankan orangtua yang melihat anaknya belum menguasai bahasa asing minimal Bahasa Inggris, harus diarahkan baik secara autodidak atau melalui kursus.

Semua ini dapat sangat membantu mengingat banyak literasi dalam bahasa asing yang perlu mereka pelajari ketika hendak kuliah dan masuk dalam lingkup kerja.

Selain itu untuk mewujudkan harapan dan cita-cita anak, maka kita dapat mengarahkan dalam mencari informasi baik tentang jurusan sesuai passion maupun dukungan pendanaan.

Sumber-sumber pendanaan saat ini sangat banyak dan bervariasi serta dapat diperoleh dari negara tujuan yang ingin mereka pilih dalam melanjutkan kuliahnya. Oleh karena itu orang tua sudah harus mempersiapkan aspek ini agar anak bisa lancar dalam melanjutkan pendidikannya.

Namun bagi orangtua yang kurang beruntung, sejak dini sudah harus mencari sumber-sumber pendanaan dalam hal ini beasiswa yang disediakan negara atau sponsor dengan tujuan yang sama.

Salah satu upaya dari Shalom yaitu menginisiasi diri untuk pergi ke kantor Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ( LPDP) di Cikini. Berani bertaruh untuk masa depannya maka kantor LPDP di Cikini didatangi tanggal 4 April 2023 guna mencari informasi soal beasiswa kedokteran jika mengambil di kuliah luar negeri.

Ternyata jawaban admin bagi Shalom, kelihatan susah jika mengajukan beasiswa kedokteran untuk memilih kuliah di universitas luar negeri.

Apa moral dari sharing sore ini, bahwa pemberitaan soal Capres begitu luar biasa di berbagai media dan diberi reaksi oleh seorang pelajar umur 15 tahun yang belum memiliki hak pilih. Apakah seorang anak harus berpolitik?

Apa cita rasa dan visi Capres 2024-2029 tentang hak anak? Mungkin jauh sekali dari sejumlah ruang debat politik yang terbangun di media mainstream maupun medsos.

Selamat Shalom untuk interestmu, tetapi Anilee berharap pedulimu adalah peduli tentang spesifikasi dan kompetensi apa yang harus kau miliki - menyongsong Indonesia 2030. Karena waktu itulah tangga awal kariermu setelah lulus kuliah nanti.

Menutup tulisan ini, penulis hendak membagi tips dalam berinteraksi dengan generazi Z aalah  sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun