Potensi Ekonomi Pulau: Produk dan Jasa di Kepulauan Teon Nila Serua
Niat untuk menulis secara bersambung adalah upaya mengangkat berbagai hal dari area spot diving - forgotten island yaitu Kepulauan Teon Nila Serua (TNS) sebagai “pulau yang terlupakan”.
Bersyukur penulis dapat mengunjungi Pulau Teon di bulan November 2021 menghadiri peresmian gedung gereja Imanuel di Kampung Mesa.
Kali ini akan dibeberkan potensi ekonomi pulau dalam pantauan yang didapatkan sejak tanggal 11-23 November 2021 dari keberangkatan di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon – Amahai – Serua – Nila – Teon – Nila – Serua - Amahai – Ambon sekaligus berada di pulau selama 7 hari.
Provinsi Maluku adalah provinsi berbentuk kepulauan dengan luas sebesar 46.914,03 Km2 dan memiliki 1.392 pulau ( Maluku Dalam Angka,BPS 2022). Dari luasan demikian 92.4 % berupa laut dan daratan hanya menempati luas 7.6%. Provinsi Maluku memiliki 11 Pemerintahan Kabupaten/Kota yaitu Kota Ambon dan Kota Tual.
Kemudian 9 kabupaten yaitu Kab. Maluku Tengah, Kab.Seram Bagian Barat, Kab.Seram Bagian Timur, Kab.Buru, Kab.Buru Selatan, Kab.Maluku Barat Daya, Kab.Kepulauan Aru, Kab.Maluku Tenggara dan Kab.Kepulauan Tanimbar. Beriklim tropis dengan hasil melimpah ruah baik di darat maupun di laut, belum ditambah keindahan alam, gunung dan pantai serta kekayaan bawah laut.
Forgotten Island, adalah istilah yang dijual para penggiat pariwisata (divers) untuk mengunjungi Kepulauan Teon Nila Serua (rangkaian pulau-pulau kecil di bagian terluar dari Kabupaten Maluku Tengah) seperti yang dipromosikan di website cruisingindonesia.com.
Para turis mancanegara dengan liveaboad seperti Black Manta, White Manta, Blue Manta, Sevenseas dll ingin mengabadikan alam bawah air disekitar Pulau Serua dan Pulau Kekih karena terdapat kawanan hiu martil, keindahan terumbu karang, tuna,ular laut, ikan pelagis pada daerah ring of fire Laut Banda.
Tercatat juga kunjungan turis untuk melihat puncak gunung api - belerang seperti yang pernah terjadi di Mesa, kata Kepala Dusun (Kadus) Emes Rijoly.