Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Kelangkaan Komunikasi di TNS Kepulauan - Daerah 3T

12 Maret 2022   18:38 Diperbarui: 23 Maret 2022   12:47 2162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stasiun Radio SBB Merek ICOM - IC 718 Negeri Kuralele di Waipia ( dokumentasi Herdion Marantika)

Akhirnya saya putuskan membawa telepon satelit dengan menggunakan infrastruktur INMARSAT (International Maritime Satelitte). Cukup mahal airtime penggunaan telepon satelit ini. Saya membeli kartu perdana ( prepaid simcard) dengan pulsa 50 unit seharga Rp. 1.030.800,- hanya  untuk kebutuhan bicara selama 50 menit.  Pikiran saya telepon ini hanya dapat digunakan untuk kondisi emergency dan untuk efesiensi cukup menggunakan sms.

Simcard Telepon Satelit hanya 50 unit yang digunakan selama 7 hari di Mesa Pulau Teon ( dokumentasi tangkapan layar dari ecommerce)
Simcard Telepon Satelit hanya 50 unit yang digunakan selama 7 hari di Mesa Pulau Teon ( dokumentasi tangkapan layar dari ecommerce)

Penggunaan Telepon Satelit

Dengan memperhatikan keberadaan saya 7 hari di Mesa Pulau Teon maka dapat dikatakan biaya komunikasi yang terjadi akibat penggunaan telepon satelit cukup mahal. Puji Tuhan ada yang memberi donasi untuk pembelian pulsa telepon satelit tersebut.

Apa yang dapat dilakukan dengan fasilitas ini? Yang pertama saling berkoordinasi melalui sms dengan Wagub Maluku dan Danrem 151/Binaya ketika masih di dalam pelayaran. Hal ini mengingat  sampai meninggalkan Pelabuhan  Amahai Pulau Seram, panitia belum mengetahui kepastian kehadiran kepala daerah dalam peresmian. Untuk Bupati Maluku Tengah sudah diwakili Camat TNS yang berangkat bersama rombongan masyarakat dan pihak gereja dengan KM Sanus 71.

Ternyata rombongan Wagub, Ketua DPRD Propinsi Maluku dan para istri sudah mendahului dengan Kapal Basarnas dan tiba di Layeni pada tanggal 13 November 2021 Sementara sehari sebelumnya di atas kapal telah dilakukan pertemuan panitia bersama Ketua 2 MPH Sinode  GPM dan Ketua Klasis GPM Masohi. Hal ini dengan melihat kondisi pelayaran maka diputuskan tanggal peresmian mundur ke 15 November 2021.

Namun setelah mendapat informasi melalui radio komunikasi di KM Sanus 71 bahwa rombongan Wagub telah tiba di Layeni tanggal 13,  maka peresmian kembali sesuai perencanaan ke tanggal 14. 

Segera panitia seksi konsumsi mulai melakukan penyiapan seperti mengupas bawang dan lain lain di atas kapal. Hal ini mengantisipasi bahwa jika kapal merapat dini hari tanggal 14 maka cukup kewalahan dalam penyiapan konsumsi untuk acara peresmian.

Setelah tiba di Mesa menjelang dini hari tanggal 14 November 2021 maka diadakan rapat panitia dan diputuskan acara peresmian diundur ke jam 17.00 WIT . Selanjutnya Ketua Panitia Peresmian Bpk. Roni Rijoly ke Kampung Layeni untuk menyampaikan berita kepada Wagub dan rombongan berkaitan pergeseran waktu peresmian dari pagi menjadi sore hari.

Pengunaan telepon satelit lainnya yaitu kebutuhan komunikasi ketika memesan bahan bakar (BBM) ke Pulau Damer Kabupaten Maluku Barat Daya akibat persediaan untuk diesel dan speedboad di pulau menipis.

dr.Chris Relmasira, MPH menelpon toko penjual BBM di Pulau Damer Kabupaaten MBD dengan telepon satelit ( dokumentasi pribadi)
dr.Chris Relmasira, MPH menelpon toko penjual BBM di Pulau Damer Kabupaaten MBD dengan telepon satelit ( dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun