Mohon tunggu...
levina leonita william
levina leonita william Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Keep the spirit and don't give up

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Budaya Risiko di Tengah Bencana Alam "Gunung Semeru"

14 Desember 2021   07:47 Diperbarui: 14 Desember 2021   07:49 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kita mengetahui pengertian , jenis risiko  dan masuk ke risiko manakan letusan gunung semeru untuk mengakitkan nya dengan manajemen risiko kita harus mengetahui terlebih dahulu pengertian dari manajemen risiko. Menurut ISO 31000 , manajemen risiko adalah kegiatan terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan risiko . Dengan menggunakan manajemen risiko dapat menyediakan perangkat terstruktur tetang masa depan yang berhubunan dengan ketidakpastian . 

Dalam membangun manajemen risiko hal yang terpenting yang harus ada adalah dengan menerapakan "BUDAYA RISIKO" didalamnya. Hal ini dikarenakan budaya risiko dapat membuat masyarakat menjadi lebih peduli dan sadar terhadap risiko-risiko yang terjadi serta lebih mampu untuk menghadapi dampak yang ditimbulkan dari risiko tersebut.

Jadi, dampak dari letusan gunung semeru dapat diminimalkan dengan menerapakan manajemen risiko namun dalam menerapkan manajemen risiko pentingnya untuk menerapakan budaya risiko didalamnya hal ini dikarenakan budaya risiko dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dan masyarakat Indonesia mampu menghadapi risiko yang terjadi .

Mungkin kita dapat mengambil contoh negara Jepang dimana negara jepang dikenal  sering terjadi gempa dikarenakan negara tersebut berada di atas empat lempengan besar kerak bumi tapi jika kita melihat masyarakat disana mampu untuk meminamalkan dan mengatasi dampak ini seperti membangun rumah anti gempa , dll. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran yang dimiliki oleh masyarakat jepang untuk dapat meminimalkan / mencegah dampak yang parah terjadi .

Kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kita tidak dapat menghilangkan risiko letusan gunung semeru karena hal tersebut merupakan bencana alam yang tidak dapat kita prediksi bakal terjadi tapi kita  dapat meminimalkan dampak yang terjadi dengan menerapakan budaya risiko sejak dini. 

Untuk itu , Mari kita menerapakan budaya risiko dan membangun kesadaran masyarakat Indonesia mulai dari sekarang demi Indonesia yang lebih maju !!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun