Mohon tunggu...
Ley Suprapto
Ley Suprapto Mohon Tunggu... -

Most of the Times HR, Engineer Remaining

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Catatan Ringan Diklat Aktivis Mahasiswa part 2

23 Desember 2011   09:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berhubungan dengan tulisan saya sebelumnya http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/12/23/catatan-ringan-tentang-sebuah-diklat-aktivis-mahasiswa/

Diklat Aktivis Terpusat, Diklat yang diselenggarakan setiap tahun oleh Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB. Pada diklat ini terdapat perwakilan seluruh himpunan mahasiswa jurusan dan unit kegiatan mahasiswa. Di diklat ini umumnya banyak terjadi transisi pola pikir, dari skala jurusan dan skala kampus saja, menjadi skala bangsa.

Efek pasca mengikuti DAT 2010 sendiri bagi saya banyak. Jumlah teman membludak itu yang paling dapat dilihat. Dipercaya memegang beberapa kepanitiaan kecil juga salah satunya. Tapi ada juga efek yang saya tidak nyaman. Entah mengapa pada tahun 2010, saya males bila dikatakan aktivis. Karena orang-orang melihat saya sibuk ikut kepanitiaan ini dan itu beberapa diantaranya ada beberapa yg berkata “woo aktivis, woo” Saya juga akan ceritakan nanti ketika akhirnya sekarang, saya merasa bangga karena sudah menjadi aktivis sebenarnaya (setidaknya menurut saya), tetapi itu akan dibahas kemudian.

Diklat Aktivis Terpusat 2011

Saya dibujuk oleh dua rekan PSDM : Ardian (SI 08)dan Dhani (MS 08) untuk maju sebagai Ketua Pelaksana DAT 2011 sekitar 3 hari sebelum hearing.  Tapi memang dasar hebat ya mereka ber2, berhasil membuat saya mantap untuk maju. Tidak tidur 1,5 hari untuk memikirkan visi-misi, evaluasi panitia tahun lalu, dan ngerancang DAT yang mau dibawa. Karena itu sudah H-2, sedikit wawancara dan studi yang dapat saya lakukan. Akhirnya beberapa hal yang saya soroti untuk diubah adalah :

Kemahasiswaan yang Praktikal

Yah, itu gambaran kemahasiswaan yang saya tangkap. Setelah osjur atau kaderisasi tingkat lembaga lainnya, langsung diberikan pekerjaan yang praktikal. Entah turun sebagai anggota pelaksana teknis, kadiv kepanitiaan mini atau menengah seperti wisuda dan sebagainya. Tanpa pembelajaran manajemen dan kondisi eksisting yang mapan atau bahkan penjelasan esensial yang memadai. Mungkin banyak yang berpikir sekaligus beradaptasi, sekaligus mempelajari. Tapi saya tidak setuju dengan bentuk yang seperti itu. Cerdaslah berkemahasiswaan, at least serendah-rendahnya baca bukuPerilaku Organisasi, banyak kok yang mengarang buku dengan pengetahuan sejenis, atau mungkin bisa meminjam pada beberapa mahasiswa TI dan SBM beberapa literatur terkait manajemen & keorganisasian.

Cerdas- Tidak Mencerdaskan

Yah. Saya benci sekali sifat mahasiswa ITB yang ini. Tanpa bermaksud mengeneralisir, banyak sekali mahasiswa yang cerdas untuk dirinya sendiri. Banyak sekali yang cerdas untuk dirinya sendiri. Hal paling kecil yang dapat kita lihat adalah dalam berbagi informasi. Luar biasa egoisnya. Semoga saja, seluruh orang yang terpengaruh DAT 2011, tidak hanya menyimpan informasi dan pengetahuan untuk dirinya sendiri, tetapi dibagikan kepada orang lain terutama pada yang membutuhkan. Ini salah satu alasan mengapa 1 lembaga dibatasi. Bukan membatasi pembelajaran, tetapi mendewasakan mental mahasiswa untuk berbagi. Kalau 1 ITB ikut DAT ya sudah bikin saja PROKM (penerimaan mahasiswa baru) sesi 2. Biar 3000 orang ikut lagi sebagai peserta. Ada bedanya kan baru masuk ITB dengan sudah beberapa lama?

Rendahnya Pemahaman Psikologi Massa

Banyak ya, ketika hearing calon ketua apapun, pertanyaan yang keluar adalah : bagaimana anda merangkul massa. Dan sering sekali jawabannya adalah pendekatan personal. Yakin? Mau melakukan pendekatan personal kepada puluhan orang atau bahkan ratusan, atau bahkan ribuan? Saya harap semua pemimpin atau calon pemimpin nantinya tidak lagi dengan menjawab dengan jawaban kosong & janji pendekatan personal semata. Semoga mereka nantinya mengerti psikologi massa yang baik. Bagaimana anda mempengaruhi orang banyak dan membuat massa paham akan visi, dan misi anda, atau arah gerakan anda. Definisi aktivis salah satunya adalah orang yang mampu menggerakan kegiatan atau orang-orang dari suatu lembaga/grup/kelompok kan? Tidak harus ketua atau pemegang amanah apapun. That’s why people.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun