STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN MPOX YANG MENGINTEGRASIKAN PROMOSI KESEHATAN, EDUKASI DAN UPAYA PREVENTIF DI MASYARAKAT
ALZENA LEVIA/191241130
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
     Beberapa saat lalu, Indonesia digemparkan dengan berita adanya warga yang terkena penyakit Mpox. Munculnya kasus Mpox di Indonesia membuat peningkatan kekhawatiran dan keresahan masyarakat meningkat. Mereka merasa takut akan kembali terulangnya wabah Covid-19 yang menewaskan banyak orang dan merusak aktivitas keseharian mereka yang mulai perlahan membaik. Meskipun bukan termasuk penyakit endemik di Indonesia, penyakit ini perlu diwaspadai karena menyerang kekebalan tubuh. Orang dengan imun atau kekebalan tubuh yang lemah akan mudah terserang hingga bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani serius.
Mpox atau Monkeypox masuk dalam kategori penyakit Self-limited Diseases, yaitu penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2 hingga 4 minggu melalui penanganan medis yang tepat. Terdapat dua gejala yang muncul ketika seseorang terkena penyakit Mpox. Gejala awal ditandai dengan demam, sakit kepala, batuk, pilek, nyeri otot, serta pembesaran kelenjar getah bening di leher dan ketiak. Kemudian, gejala ini berkembang dengan munculnya ruam di kulit lalu berubah menjadi benjolan berisi nanah yang nantinya pecah dan mengering menjadi koreng. Gejala ini mirip dengan penyakit herpes atau cacar air. Meskipun keduanya memiliki gejala yang mirip, dua penyakit ini memiliki perbedaan. Penyakit Mpox disebabkan oleh virus mpox (MPV), sedangkan herpes atau cacar air disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV).
Virus mpox memiliki resiko penularan yang tergolong rendah. Meskipun rendah, virus mpox ini juga bisa ditularkan melalui kontak fisik dengan penderita. Mayoritas kasus Mpox berasal dari orang yang telah melakukan kontak fisik langsung atau melakukan hubungan seksual. Maka dari itu, tenaga kesehatan perlu aktif dalam mengupayakan promosi kesehatan, pemberian edukasi dan penjelasan preventif dalam menangani kasus Mpox.
Kegiatan para tenaga kesehatan dengan melaksanakan penyuluhan berdasarkan sasarannya dapat dilakukan baik secara individu, kelompok, atau secara massal. Penyuluhan individu, yaitu para tenaga kesehatan berinteraksi langsung dengan memberikan edukasi secara perorangan. Sedangkan penyuluhan secara kelompok dapat dilakukan pada tiap keluarga di daerah tersebut. Lalu, untuk penyuluhan secara massal dilakukan dengan jumlah peserta yang banyak. Â Tidak hanya itu, penyuluhan berdasarkan teknik penyampaiannya dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung. Contoh penyampaian langsung yaitu dengan pertemuan, kunjungan, demonstrasi dan lain-lain. Sedangkan penyampaian tidak langsung misalnya mennggunakan poster, spanduk, siaran melalui radio atau televisi, media internet dan pemutaran film.
Ketika penyuluhan, tenaga kesehatan memberitahukan serta menjelaskan perilaku apa saja yang harus dilakukan dan dihindari agar tidak terserang Mpox. Perilaku yang dapat dilakukan bisa dimulai dari mencuci tangan dengan air dan sabun, atau juga bisa menggunakan penyanitasi tangan, terutama ketika akan memasak atau mengolah bahan makanan, sebelum dan sesudah makan, sebelum menyentuh bagian wajah dan sebelum menyentuh luka yang masih terbuka. Hal ini perlu dilakukan karena virus mpox mudah masuk ke dalam tubuh melalui kontak fisik. Selanjutnya, ada beberapa hal yang perlu dihindari yaitu menghindari kontak dengan hewan liar atau mengonsumsi dagingnya, menghindari berbagi penggunaan alat makan dengan orang lain dan tidak menggunakan barang yang digunakan oleh orang yang terjangkit penyakit Mpox.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan dan harus diterapkan mulai sekarang. Meskipun Mpox tergolong penyakit yang disebabkan oleh virus dengan penyebaran yang rendah, jangan dibiarkan begitu saja. Tetap harus waspada akan bahaya penyakit Mpox serta penyakit-penyakit lainnya, karena untuk menjadi sehat itu sesuatu yang sulit dan mahal dibandingkan ketika menjadi sakit itu merupakan hal yang mudah.
KATA KUNCI: Preventif, Promotif, Virus, Waspada
DAFTAR PUSTAKA
Â
Dinas Sosial. (2022). Penyuluhan Sosial Sebuah Strategi Membangun Komunikasi Informasi Motivasi Edukasi. Tersedia di: http://dinsos.magelangkota.go.id/penyuluhan-sosial-sebuah-strategi-membangun-komunikasi-informasi-motivasi-edukasi/ [Online]. (Dilihat: 25 September 2024).
Fikih, Abdul. (2024). Pencegahan dan Pengobatan Monkey Pox. Tersedia di: Â https://www.ui.ac.id/pencegahan-dan-pengobatan-monkey-pox/Â [Online]. (Dilihat: 23 September 2024).
Sophia, Hagia. (2024). Mengenal Apa Itu Mpox. Tersedia di:Â https://dinkes.ntbprov.go.id/artikel/mengenal-apa-itu-mpox/#:~:text=Pencegahan%20utama%20MPOX%20adalah%20menghindari,orang%2Dorang%20yang%20sedang%20terinfeksi [Online]. (Dilihat: 23 September 2024).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H