Mohon tunggu...
Alzena Levia
Alzena Levia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/pelajar

saya memiliki hobi membaca, menulis, mendengarkan musik, dan melakukan kerajinan tangan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatnya Kasus Gagal Ginjal pada Anak: Mengapa Cuci Darah Menjadi Solusi Dini?

18 Agustus 2024   15:26 Diperbarui: 18 Agustus 2024   15:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Alzena Levia (NIM:191241130)

Mahasiswi dari Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

PENDAHULUAN

Beberapa waktu lalu, masyarakat dihebohkan dengan berita banyaknya anak di Indonesia yang melakukan cuci darah akibat gagal ginjal. Tercatat sebanyak 189 kasus telah dilaporkan, angka tersebut didominasi usia 1-5 tahun. Dapat diketahui bahwa gagal ginjal bukan lagi penyakit yang hanya dialami oleh orang dewasa atau lanjut usia. Fenomena ini menjadi perhatian serius, terutama beberapa anak harus menjalani cuci darah atau hemodialisis sebagai langkah penanganan dini. Tentu saja, hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa cuci darah menjadi pilihan utama dalam penanganan mereka? Melalui artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa cuci darah menjadi solusi dini dalam penanganannya.

Mengapa Cuci Darah Diperlukan Pada Anak?

Gagal ginjal pada anak bisa terjadi akibat berbagai penyebab, mulai dari kelainan genetik, infeksi, hingga konsumsi obat-obatan perusak fungsi ginjal. Untuk menanganinya, salah satu langkah medis yang terpaksa diambil dalam kasus ini adalah cuci darah, yang biasanya menjadi solusi terakhir bagi pasien dengan ginjal yang tidak lagi berfungsi optimal.

Saat ginjal anak tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan baik, tubuh mulai menumpuk limbah dan cairan yang seharusnya disaring oleh ginjal dan dikeluarkan melalui urine. Ini bisa menyebabkan gejala serius seperti pembengkakan, kelelahan ekstrem, dan gangguan pernapasan. Pada tahap ini, cuci darah menjadi pilihan untuk menyelamatkan nyawa anak dengan membersihkan darah dari racun dan limbah. Namun, menjalani cuci darah pada usia dini bukanlah hal yang mudah. Proses ini memerlukan komitmen jangka Panjang, karena biasanya anak-anak yang memerlukan cuci darah berada dalam kondisi gagal ginjal kronis dan membutuhkan beberapa tahun lagi agar anak tersebut mencapai usia cukup untuk melakukan transplantasi ginjal.

Penutup

Meningkatnya kasus gagal ginjal pada anak merupakan peringatan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak di keluarga kita karena penyakit ini bisa berdampak pada masa depan. Penting bagi orang tua untuk mengenali gejala awal gagal ginjal dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis.

Referensi:

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221017/3141288/kasus-gagal-ginjal-akut-pada-anak-meningkat-orang-tua-diminta-waspada/

https://padangkita.com/kasus-gangguan-ginjal-akut-pada-anak-terbanyak-di-8-provinsi-termasuk-sumatra-barat/

https://www.halodoc.com/artikel/sakit-ginjal-tanpa-cuci-darah-mungkinkah?srsltid=AfmBOoo5ijMFrdpxMcXxJ6rOPvGdVYLQgZQfhGwvkIlHWpETrC2NOoHo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun