Awal Pertemuan dengan Ayam Paniki
Di tengah sibuknya jadwal kerja di Manado, Jaya, seorang traveler kuliner dadakan, memutuskan berhenti di sebuah warung sederhana bernama "Warung Monic." Ia mencari makan siang yang khas, dan tanpa sadar, pilihannya jatuh pada Ayam Paniki, sebuah nama menu yang terdengar unik di telinganya.
"Mas, sudah pernah coba Ayam Paniki sebelumnya?"Â tanya pelayan ketika Jaya memesan.
"Belum pernah. Paniki itu apa, ya? Kayaknya menarik," jawab Jaya dengan penasaran.
"Wah, Mas harus coba! Ayam Paniki itu salah satu masakan khas Sulawesi Utara. Nanti Mas rasakan sendiri, deh," jawab pelayan sambil tersenyum.
Ketika pesanan datang, aroma rempah dan santan yang kaya langsung memikat. Jaya mencicipinya dengan antusias. Suapan pertama membuatnya terdiam sejenak.
"Aduh, ini enak banget! Gurih, pedas, dan bumbunya berani! Tapi kenapa namanya Paniki ya? Apa hubungannya sama ayam?" gumamnya.
Saking penasarannya, Jaya memutuskan bertanya kepada pemilik warung.
Sejarah Ayam Paniki: Nama yang Unik, Rasa yang Autentik
Ibu Monic, pemilik warung, datang menyambut Jaya dengan senyum ramah.