Mohon tunggu...
Fransisca Letisya
Fransisca Letisya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya merupakan pelajar yang gemar membaca novel dan komik, serta mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Batik Tangerang: Motif dan Cerita di Balik Setiap Kain

3 November 2024   21:32 Diperbarui: 3 November 2024   21:47 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat beragam, dengan corak dan motif khas dari berbagai daerah. Bahkan, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kerajinan batik yang sudah diakui oleh dunia. Batik sendiri telah diakui sebagai Budaya Tak Benda sejak 2 Oktober 2009 silam oleh UNESCO. Oleh sebab itu, pada setiap tanggal 2 Oktober, kita sebagai warga Indonesia memperingatinya sebagai Hari Batik Nasional. Seringkali dijumpai warga Indonesia yang mengenakan busana Batik pada tanggal tersebut. Momen ini menjadi ajang untuk merayakan keindahan dan kekayaan yang yang terkandung dalam batik. Kita juga dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan pengetahuan kita akan batik.

Kekayaan dengan motif batik di Indonesia memang hadir dari berbagai daerah, tak terkecuali dari Kota Tangerang. Batik Tangerang kini mulai dikenal luas dan memiliki tempat di hati masyarakat Indonesia, bahkan hingga mancanegara. Walaupun masih tergolong baru dibandingkan dengan batik dari daerah-daerah lain, Batik Tangerang menyimpan keunikan tersendiri. Batik ini mengangkat kekayaan alam, budaya, dan kehidupan masyarakat Tangerang yang multikultural sebagai sumber inspirasinya. Motif-motif batik Tangerang selalu menyimpan banyak cerita, juga merekam keanekaragaman penduduk yang diabadikan dalam lukisan dekoratif dan artistik.

Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang Batik Tangerang, mulai dari sejarahnya, ciri khas motif yang memukau, proses pembuatan yang penuh seni, hingga makna filosofis yang terkandung dalam setiap goresan motifnya. Mari kita kenali lebih jauh kekayaan budaya dalam setiap lembar kain Batik Tangerang dan peran pentingnya sebagai identitas lokal yang patut kita lestarikan bersama. Berikut adalah beberapa motif khas yang sering ditemui pada Batik Tangerang:

1. Motif Lenggang Cisadane

Motif ini bercerita tentang 13 orang yang menarikan Lenggang Cisadane, sebuah tarian indah yang memadukan unsur tari Jaipong (Sunda), Jali-jali (Betawi), Jawa, dan Cina. Jumlah penari 13 orang, sesuai dengan jumlah kecamatan yang ada di Tangerang. Tari Lenggang Cisadane ini diciptakan oleh seniman Kota Tangerang, M.Yunus Sanusi pada tahun 2011.

instagram.com/menikbatikmijen
instagram.com/menikbatikmijen

2. Motif Perahu Naga

Motif ini bercerita tentang perlombaan perahu naga di Sungai Cisadane. Konon, ini merupakan event tertua yang dilaksanakan di Tangerang. Sejak tahun 1910 perlombaan perahu naga selalu diadakan untuk meramaikan festival Peh Cun yang rutin digelar setiap tahun oleh masyarakat Cina Benteng, Tangerang.

instagram.com/menikbatikmijen
instagram.com/menikbatikmijen

3. Motif Bunga Melati

Melati adalah bunga yang melambangkan keindahan dan kesucian, sering digunakan dalam upacara adat dan perayaan di Tangerang. Motif bunga melati dalam batik mencerminkan cinta, kesetiaan, dan rasa hormat. Sejarah motif ini berkaitan dengan tradisi penggunaan bunga melati dalam berbagai ritual, seperti pernikahan dan penyambutan tamu. Melalui motif ini, masyarakat menghargai nilai-nilai kasih sayang dan persatuan.

pinterest.com/nopifebriani
pinterest.com/nopifebriani

4. Motif Jam Gede Jasa

Motif ini menggambarkan bentuk dan elemen jam yang melambangkan ketepatan waktu dan keteraturan, serta menjadi simbol penting bagi masyarakat yang berkumpul di sekitarnya. Dengan detail yang menonjolkan desain jam dan ornamen yang menghiasinya, motif ini tidak hanya mencerminkan rasa bangga masyarakat terhadap warisan budaya mereka, tetapi juga menjadi pengingat akan sejarah yang telah dibangun oleh generasi sebelumnya. Warna-warna yang digunakan dalam motif ini terinspirasi oleh nuansa lokal, menjadikannya sebagai karya seni yang membawa pesan mendalam tentang identitas dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Tangerang.

menikbatik.catalog.to
menikbatik.catalog.to

Dalam menyempurnakan artikel ini, saya berbincang dengan Ansselma Kartika Wulan, seorang teman yang juga tertarik dengan budaya Indonesia, khususnya batik. Kami membahas pendapatnya tentang sejarah yang terkandung dalam setiap motif Batik Tangerang dan bagaimana cara agar Batik Tangerang lebih dikenal di kalangan pelajar seperti kami.

"Saya sangat percaya bahwa setiap motif Batik Tangerang memiliki cerita dan sejarah yang menarik. Misalnya, motif Jam Gede Jasa tidak hanya menunjukkan bentuk jam, tetapi juga menggambarkan betapa pentingnya waktu dalam kehidupan masyarakat Tangerang. Saya rasa, untuk membuat Batik Tangerang lebih dikenal di kalangan pelajar, kita perlu mengadakan lebih banyak kegiatan edukatif seperti workshop batik dan pameran. Dengan cara ini, kita bisa belajar langsung tentang teknik pembuatannya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Selain itu, memanfaatkan media sosial untuk berbagi informasi dan karya-karya batik juga sangat penting. Saya yakin, jika kita lebih aktif mengajak teman-teman untuk mengenal dan mencintai batik, mereka akan lebih menghargai budaya kita dan mau melestarikannya," ungkap Ansselma Kartika Wulan (31/10/2024).


Batik Tangerang adalah salah satu bentuk ekspresi seni yang mencerminkan kekayaan budaya dan kearifan lokal. Melalui berbagai motif yang indah, batik ini tidak hanya menjadi pakaian, tetapi juga karya seni yang menceritakan sejarah dan nilai-nilai masyarakat. Dengan upaya untuk mengenalkan dan melestarikan Batik Tangerang, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun rasa cinta dan bangga terhadap identitas lokal di kalangan generasi muda. Mari bersama-sama mengapresiasi dan melestarikan keindahan Batik Tangerang untuk masa depan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun