Mohon tunggu...
Letisia Nur S
Letisia Nur S Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa entrepreneur

Saya seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Surakarta. Saya memiliki minat pada dunia tulis-menulis dan entrepreneur.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa UNS Ciptakan Sabun Kertas Alami Berbahan Alami

19 September 2021   23:20 Diperbarui: 19 September 2021   23:38 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk PEP Soap Sabun Kertas/Dokpri

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Fakultas Pertanian  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya memberikan solusi dalam pembiasaan adaptasi New Normal . Mereka mengusung konsep sabun kertas yang praktis dibawa kemana-mana dibandingkan sabun padat dan cair untuk cuci tangan.  Mahasiswa tersebut adalah Letisia Nur Safitriyani dari Program Studi (Prodi) Agribisnis sebagai ketua tim, dengan anggota Fitria Nur Hidayah dan Inez Damayanti dari Prodi Agribisnis, Ulfa Nida Arfianti dari Prodi Pendidikan Kimia serta Elvina Emalia dari Prodi Agroteknologi. Mereka dibimbing oleh Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P.

Sesuai dengan himbauan pemerintah dimana protokol kesehatan harus selalu dijaga dengan mengingat 'Pesan Ibu' yaitu  memakai masker, mencuci tangan menggunakan air dan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Pembuatan sabun kertas ini sebagai upaya dalam menghadapi era New Normal setelah adanya pandemi Covid-19.
Sabun Kertas tersebut diberi nama PEP Soap singkatan dari Practical Education Paper Soap. Selain mengusung kepraktisan dari bentuknya sabun kertas PEP Soap juga mengedukasi penggunanya melalui adanya informasi seputar Covid-19 yang dibagikan pada blog yang dibuat terhubung melalui QR Code pada kemasan produk.

Produk PEP Soap Sabun Kertas/Dokpri
Produk PEP Soap Sabun Kertas/Dokpri

Selain itu produk sabun kertas ini menggunakan bahan alami yang masih jarang digunakan dalam pembuatan sabun yaitu mengkudu, jeruk purut, dan dipadukan dengan sirih. Mengkudu dengan adanya zat alkaloid dan flavonoid sebagai antibakteri. Jeruk purut aromanya yang khas memiliki kandungan pinene dan sitronelal pada minyak atsirinya yang bermanfaat untuk mencegah antibakteri. Sirih yang sudah banyak dikenal sebagai antiseptik alami.

Produk sabun kertas ini sudah rilis sejak bulan Juli 2021. Pemasaran dilakukan secara online dan offline. Pemasaran secara online dilakukan melalui shopee, Instagram, dan WhatsApp. Akun shopee dengan nama Pepsoap.id dan instagram pada @pepsoap.id. Pemasaran secara offline melalui COD dan penitipan produk sabun dengan sistem konsinyasi di beberapa toko dan apotek di daerah Soloraya.

"Harapannya melalui inovasi sabun kertas yang kami buat ini dapat menjadi salah satu alternatif kepraktisan dalam menjalani kehidupan New Normal di tengah situasi pandemi untuk tetap taat protokol kesehatan. Selain itu juga kami berharap bisa ikut serta mengedukasi masyarakat umum tentang info seputar Covid-19 dengan data yang valid. Besar harapan kami agar bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan program PKM Kewirausahaan ini, semoga melalui hal ini dapat ikut berkontribusi bagi masyarakat, almamater, dan negara," harap Letisia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun