Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

Seorang karyawan yang suka menulis. Buku solo terakhirnya berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk miliki dan baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Salah Kaprah tentang Konsep "Rezeki Sudah Ada yang Mengatur"

16 Agustus 2024   07:09 Diperbarui: 16 Agustus 2024   07:19 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini juga membantu kita untuk menerima setiap keadaan dengan hati yang lapang dan tidak terbebani oleh kekhawatiran yang tidak perlu. Bukankah hidup dengan ketenangan batin jauh lebih menyenangkan?

  • Mendorong Perencanaan dan Tindakan Proaktif

Kita pasti setuju kalau hidup kita tidak boleh hanya mengandalkan nasib. Perencanaan yang matang adalah bagian dari usaha kita untuk mencapai tujuan hidup.

Dengan perencanaan yang matang, kita dapat menghadapi berbagai kemungkinan dan memastikan bahwa kita siap menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan. Meskipun rezeki sudah diatur, kita wajib tetap berusaha untuk mencapainya.

Kesimpulan

Konsep "Rezeki sudah ada yang mengatur" sering disalahartikan sebagai alasan untuk bersikap pasif. Namun, pemahaman yang benar justru mendorong kita untuk tetap bekerja keras, merencanakan masa depan dengan bijak, dan menjalani hidup dengan penuh rasa syukur.

Rezeki memang ditetapkan oleh Tuhan, tetapi usaha dan ikhtiar manusia tetap menjadi kunci penting dalam meraihnya. Dengan pemahaman yang tepat, kita dapat menghindari sikap pasif, lebih proaktif dalam memanfaatkan peluang, dan hidup dengan tenang serta ikhlas. Akhirnya, rezeki yang diperoleh melalui usaha yang jujur dan etis akan membawa keberkahan yang lebih besar.

"Semua impian kita bisa menjadi kenyataan jika kita memiliki keberanian untuk mengejarnya." -- Walt Disney

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun