Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

Seorang karyawan yang suka menulis. Buku solo terakhirnya berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk miliki dan baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filosofi Air Mendidih: Tentang Waktu yang Tepat dalam Mengambil Keputusan

31 Juli 2024   12:27 Diperbarui: 31 Juli 2024   12:29 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh nyata lainnya adalah ketika seseorang mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan atau pekerjaan dalam keadaan marah. Keputusan seperti ini sering kali diambil tanpa mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dan bisa merusak hubungan atau karier orang itu.

Oleh karena itu, penting untuk menunda pengambilan keputusan ketika emosi sedang memuncak. Mengambil waktu untuk menenangkan diri dapat membantu kita melihat situasi dengan lebih objektif dan mempertimbangkan semua opsi yang tersedia.

Ini tidak hanya menghasilkan keputusan yang lebih bijaksana, tetapi juga membantu kita mengelola hubungan dan situasi dengan lebih baik. Dengan cara ini, kita dapat menghindari keputusan yang merugikan dan memastikan bahwa tindakan yang kita ambil didasarkan pada pertimbangan yang matang dan jernih.

Pentingnya Ketenangan dalam Pengambilan Keputusan

Seperti yang diajarkan oleh filosofi air mendidih, ketenangan adalah hal utama yang harus kita miliki sebelum membuat keputusan atau merespon kritik. Dalam keadaan tenang, kita dapat melihat situasi dengan lebih jelas dan objektif. Ketenangan memungkinkan kita untuk mempertimbangkan semua aspek dari suatu masalah, mendengar sudut pandang orang lain, dan membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Dengan ketenangan, kita juga mampu mengendalikan emosi, mengurangi kemungkinan respon yang reaktif dan merugikan. Ketenangan memberikan ruang untuk refleksi, sehingga keputusan yang diambil lebih matang dan berdampak positif jangka panjang. Ini adalah kunci untuk menghadapi tantangan dengan lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.

Ada beberapa langkah praktis yang dapat kita ambil untuk mencapai ketenangan ini:

  • Menarik Napas Dalam-Dalam
    Ketika merasa marah atau tertekan, ambil beberapa saat untuk menarik napas dalam-dalam. Ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan.
  • Menunda Keputusan
    Jika memungkinkan, tunda pengambilan keputusan hingga emosi mereda. Berikan diri kita waktu untuk merenung dan melihat situasi dengan lebih objektif.
  • Mencari Perspektif Lain
    Bicarakan situasi dengan teman atau kolega yang dapat memberikan perspektif yang berbeda. Ini dapat membantu kita melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menemukan solusi yang lebih baik.
  • Berlatih Meditasi atau Relaksasi
    Meditasi atau teknik relaksasi lainnya dapat membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan kemampuan kita untuk menghadapi situasi stres dengan lebih tenang.

 

Penutup

Filosofi air mendidih mengajarkan kita untuk tidak membuat keputusan saat emosi meluap. Seperti air mendidih yang mengaburkan pandangan, emosi yang tidak terkendali dapat mengaburkan penilaian kita. Dalam kondisi tenang, kita bisa membuat keputusan yang lebih bijaksana.

Mengambil napas dalam-dalam, menunda keputusan, mencari perspektif lain, dan berlatih meditasi adalah cara-cara untuk mencapai ketenangan ini. Dengan ketenangan, kita bisa menghadapi berbagai situasi dengan lebih efektif dan tenang, serta membuat keputusan yang lebih tepat dan rasional, menghindari penyesalan di kemudian hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun