Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

Seorang karyawan yang suka menulis. Buku solo terakhirnya berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk miliki dan baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

5 Sikap yang Harus Dimiliki Pemimpin di Masa Pandemi

9 September 2021   07:34 Diperbarui: 9 September 2021   09:10 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi memang mengubah tatanan hidup dunia, semua merasakan dampak dari pandemi ini.  Di dunia bisnispun merasakan hal itu sehingg kehadiran pemimpin sangat diperlukan.  Dalam situasi ini setidaknya pemimpin harus mempunyai 5 sikap di bawah ini:

 

Pixabay
Pixabay
  • Menjaga Kesehatan Diri Sendiri.    

Ini merupakan sikap yang penting bagi seorang pemimpin.  Bayangkan kalau seorang pemimpin tidak sehat, apakah dia bisa memimpin perusahaannya untuk melewati krisis dengan baik?  Jawabannya tentu tidak.  Kesehatan pemimpin sangat diperlukan agar dia bisa memimpin perusahaan yang sedang berada dalam krisis dengan kondisi badan dan pikiran yang prima.  Mungkin hal ini dimulai dengan mengubah gaya hidup menjadi gaya hidup sehat dengan pola makan dan istirahat yang teratur.  

 

Pixabay
Pixabay
  • Menerapkan dan Menyiapkan Sarana Protokol Kesehatan.

Sebagai pemimpin, kepedulian terhadap anak buah merupakan suatu keharusan.  Salah satu yang harus jadi perhatian pemimpin adalah terus mengikuti perubahan aturan-aturan pemerintah dan ikut menjalankannya misalnya saja tentang aturan Work From Home (WFH) bagi karyawannya. Selain itu pemimpin harus memastikan sarana dan prasarana prokes tersedia di perusahaan yang ia pimpin.  Hal terpenting lainnya adalah ia harus bisa menjadi teladan dalam penerapan prokes di perusahaannya, misalnya memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak ketika sedang mengadakan rapat atau kalau perlu rapat dilakukan secara online.

 

Pixabay
Pixabay
  • Tetap Optimis, Berpikir Positif dan Tetap Bersemangat.

Dalam keadaan pandemi, masa depan memang tidak bisa diprediksi.  Namun sebagai pemimpin, perlu mempunyai sikap optimis dan berpikir positif menghadapi segala tantangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.  Hal itu bisa membawa dampak kepada perusahaan yang dipimpin, karena karyawan yang ada di perusahaan itu bisa merasakan suatu dorongan untuk bekerja keras memajukan perusahaan dan membawa perusahaan melewati krisis yang ada.  

Sikap optimis dan pikiran positif dari pemimpin bisa menjaga moral karyawan tetap terjaga.  Pemimpin harus tetap terlihat bersemangat ketika memimpin perusahaannya.  Pemimpin harus bisa memastikan semangat karyawan tidak hilang dan bisa memotivasi anak buahnya dengan mengingatkan bahwa krisis yang ada harus dihadapi bukan dihindari, dan ketika krisis bisa dilewati maka hal positif akan mereka dapatkan.

 

Pixabay
Pixabay
  • Membuat Alternatif Program Kerja Menghadapi Krisis Yang Mungkin Terjadi.

Pemimpin perlu duduk bersama tim untuk membuat perencanaan menghadapi krisis yang mungkin mereka hadapi.  Langkah pertama yang bisa dilakukan misalnya dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan.  Kemudian membuat analisa dan evaluasi dari data-data yang telah dikumpulkan itu. 

Dari apa yang di dapat, pemimpin bisa membuat keputusan berupa alternatif-alternatif program perusahaan sebagai persiapan menghadapi krisis.  Pemimpin dan tim perlu mengupdate apabila ada perubahan dari data-data yang sebelumnya mereka pakai agar program yang disiapkan merupakan data yang up to date untuk dijalankan.  Hal ini dilakukan agar pemimpin tidak membuat reaksi langsung terhadap krisis tanpa mempertimbangkan dampaknya kepada perusahaan.

 

Pixabay
Pixabay
  • Berkomunikasi Dengan Jelas.

Ketidak pastian karena pandemi tentu melingkupi semua orang termasuk karyawan di sebuah perusahaan.  Ini harus segera dibereskan karena hal itu bisa mengganggu performance mereka karena pikiran mereka menjadi cemas atau tidak tenang.  Oleh karena itu, pemimpin ada baiknya menyampaikan segala sesuatu tentang perusahaan apa adanya, termasuk kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi.  

Pemimpin bisa menjelaskan tentang kondisi perusahaan saat ini dan program apa yang sedang dan akan dilakukan dalam menghadapi krisis.  Untuk kasus di mana kalau ada pemutusan hubungan kerja, pemimpin harus bisa menjelaskan jauh-jauh hari sebelumnya agar karyawan bisa menyiapkan langkah persiapan dalam menghadapi situasi itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun