Mohon tunggu...
Lesto Kusumo
Lesto Kusumo Mohon Tunggu... -

Motto: From Nothing do Something. \r\nPekerjaan utama Narasumber Mitigasi Bencana pada salah satu Kementerian. Kegiatan sehari-hari adalah Petani Organik, pekerjaan sampingan Independent Consultant di bidang Corrosion, Operation and Maintenance, Di samping menekuni penelitian Bioteknologi juga asik mengutak-atik masalah Engineering GIS and Spatial Analysis, sekarang sedang asik dengan frekuensi, telemetri dan pengiriman data digital via frekuensi.\r\nHobby saat ini meneliti Mikrobiologi, Bioteknologi dan Bioremediasi. \r\nPendiri Lembaga Penelitian dan Pengjkajian MRC-Merapi Rescue Community/Matsushita Response Corps yang bergerak di bidang Mitigation, Rescue and Conservation.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Australia dan Amerika Serikat Tahu Kondisi MH370 Sejak Awal

27 Maret 2014   15:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:24 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Ameriak dan Australia adalah pihak yang mengetahui sejak awal tentang nasib Pesawat Boeing 777-200 MH370 milik Malaysian Airlines. Kenapa saya katakan begitu, hal ini saya merasa ada yang janggal dari awal, saat pesawat hilang komunikasi, NSA National Security Agency, Lembaga intlejen milik Amareika serikat paling mengetahui situasi dan kondisi, memiliki policy untuk mengawasi ketat aktifitas pesawat yang keluar jalur atau mengalami anomali pasca peristiwa 911. NSA memiliki sejumlah satelit yang mengawasi komunikasi dan pergerakan kapal-pesawat di seluruh dunia termasuk pesawat yang terbang rendah. Hal ini terbukti dari saat ADAM AIR hilang. Bahkan saat itu saya memberikan surat khusus atas permintaan Salah satu Pakar Telematika yang sekarang menjadi Menteri agar dia dapat mengakses fasilitas tersebut via Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Sementara Australia memiliki sistem pertahanan khusus yaitu dengan dilengkapi  OHR-Over Horizon Radar yang digelar di Pantai Barat Australia, OHR ini dapat memantau pergerakan pesawat, kapal dan komunikasinya secara akurat. OHR ini digelar oleh Australia sejak era 1980an untuk mengawasi Samudera Hindia dan Negara-negara ASEAN khususnya Indonesia dimana Indonesia di era Soeharto dianggap negara berpotensi khusus. Saat ini OHR digunakan juga untuk memantau kapal-kapal imigran gelap, sehingga Kapal Patroli Australia dengan cepat dapat mencegah masuknya imigran gelap sebelum memasuki Perbatasan Australia. Bahkan Radar ini juga dimanfaatkan untuk menangkap nelayan Indonesia yang terkadang masih di zona ZEE tapi digiring ke perairan Australia. Sistem Radar OHR ini juga didukung Skuadron Pembom Tempur Jarak Jauh F-111 dimana kalau tidak salah berjumlah 24 unit. Bahkan saat ini Skuadron tersebut telah dilengkapi oleh 40 unit F-18 dan kemungkinan F-117. Pesawat F-111 ini dapat melakukan operasi jarah jauh hingga Jakarta pulang pergi dengan muatan penuh tanpa harus mengisi tangki di udara (refuelling).
Hal lainnya yang dianggap strategis adalah penempatan 2500 marinir Amerika Serikat beserta kelengkapannya termasuk Kapal Amphibious yang mirip kapal induk namun lebih kecil yang memiliki pesawat jenis Sea Harier dan Helikopter Sea King dan Black Hawk.
Sementara itu Armada Ke Tujuh Amerika yang memiliki Pangkalan di Diego Garcia, selatan India saat ini  emiliki peningkatan aktifitas terkait Timur Tengah, Aghanistan, Pakistan, Myanmar dan adanya ujicoba kapal selam Stealth serta misil terbaru. Beberapa fasilitas di atas tentunya memilii nilai strategis dan kepentingan tertentu yang dapat memantau dan juga harus diamankan sedemikian ketat.
Melihat klaim MH370 tidak terlacak adalah sangat aneh dan tidak masuk akal, selain itu Pemerintah Malaysia menyatakan tidak dapat membuka 3 hal penting tentang info radar MH370, selain itu terkait keberadaan 20 tenaga ahli bidang radar di pesawat tersebut juga menambah kecurigaan dan keanehan. Kesimpulan saya sudah sejak awal Amerika Serikat dan Australia mengetahui kondisi MH370. Bahkan berpotensi MH370 hancur akibat kecelakaan (kehabisan bahan bakar) atau dihancurkan sesuai standar pengamanan pasca 911 apabila memang melintasi kawasan tersebut.
Semoga MH 370 segera diketemukan.

A. Lesto P. Kusumo
Pengamat Strategis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun