Mohon tunggu...
Lestiara Romadinah
Lestiara Romadinah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya Sedang belajar Ilmu Pernyataan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Rahasia di Balik Seseorang diterima Kerja

13 Mei 2014   08:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:34 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada kesempatan kali ini saya ingin menuliskan "Rahasia dibalik Seseorang diterima kerja ".
Setiap perusahaan pasti akan melakukan proses penyeleksian didalam penerimaan pekerja baru. Didalam proses penyeleksian itu terdapat Tes Wawanacara yang bertujuan untuk menggali dan mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang calon pekerja. Pada saat wawancara, orang yang mewawancarai kita (Interviewer) akan memperhatikan bagaimana bahasa tubuh kita, penampilan kita, cara kita menjawab pertanyaan, cara kita berbicara dan lain sebagainya.  Sebagai orang yang diwawancarai kita harus memiliki rasa percaya diri pada saat kita diwawancarai agar Interviewer merasa yakin bahwa kita layak diterima dan bekerja di perusahaan tersebut.
Tetapi, pada saat diwawancarai ada hal - hal yang perlu diperhatikan oleh calon pekerja.
Berikut ini adalah informasi yang berkaitan dengan "Apa yang membuat seseorang diterima didalam pekerjaan dan gestur seperti apakah yang akan membuat seseorang diterima bekerja". Informasi tersebut saya dapatkan dari pewawancara kerja yang merupakan Dosen Fakultas Psikologi Universitas Jayabaya yaitu Dra. Lydia Indira Mpsi dan Drs. Widura I.M.,Msi.

Menurut Dra.Lydia Indira Mpsi, beliau menerima seseorang bekerja lebih cenderung kepada kemauan dan motivasi. Menurut beliau orang yang bodoh tetapi mempunyai kemauan dan motivasi lebih baik daripada orang yang cerdas tetapi tidak mempunyai kemauan dan motivasi. Misalnya kita melamar ke sebuah perusahaan dan kita di panggil untuk mengikuti tes wawancara, maka seharusnya kita mengetahui perusahaan itu bergerak dibidang apa dan manajemennya seperti itu, apabila kita mengetahui semua itu maka diasumsikan bahwa kita berminat untuk bekerja diperusahaan tersebut dan kita sudah mempersiapkan diri kita dengan baik dan berarti kita benar – benar ingin kerja.

Pada saat tes wawancara, sebaiknya kita menjawab pertanyaan yang diberikan dengan jawaban yang sesuai dengan apa yang ditanyakan dan pada saat berbicara sebisa mungkin tidak gugup dan tidak terbata – bata, karena apabila jawaban kita tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan dan pada saat berbicaragugup dan terbata – bata maka akan mengurangi penilaian pada saat kita tes wawancara. Selain kemauan, motivasi dan sistematis dalam berbicara, ada hal – hallain yang mempengaruhi seseorang diterima kerja yaitu Prestasi dan Loyalitas kerja dan Gestur tubuh pada saat kita diwawancara.

Prestasi yang dimaksudkan disini adalah prestasi – prestasi yang didapatkan ketika kita masih sekolah / kuliah. Misalnya pada saat kuliah kita mengikuti suatu organisasi dan kita menjadi ketua maka diasumsikan kita mempunyai kepercayaan diri. Contoh selanjutnya, ketika kita di SMA kita mengikuti lomba kimia, fisika, biologi dan lain sebagainya itu menunjukkan kecerdasan.

Loyalitas kerja juga mempengaruhi seseorang diterima kerja atau tidak. Pada Riwayat Hidup terdapat pengalaman kerja dan dari situlah kita dapat mengetahui seseorang itu loyal atau tidak pada pekerjaannya. Misalnya kita sudah mempunyai pengalaman kerja sebanyak 5 kali tetapi setiap 6 bulan sekali kita pindah perusahaan maka diasumsikan kita tidak loyal terhadap pekerjaan, tetapi ada juga orang yang seperi itu karena mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Gestur tubuh juga mempengaruhi diterima atau tidaknya kita bekerja. Melalui gestur dapat dilihat orang yang percaya diri dengan yang tidak percaya diri dari berjabatan tangan, cara menatap, cara berjalan, cara duduk dan cara berbicara. Apabila orang yang percaya diripada saat berjabat tangan genggamannya itu kuat, dan pada saat berbicara tidak menunduk, pandangan matanya fokus. Cara berjalan orang yang percaya diri adalah jalannya mengayun dan langkahnya panjang dan cara duduknya itu badannya itu penuh menghadap kedepan dan tidak menutup diri. Sedangkan cara bicaranya adalah sistematis, dan tidak terbata – bata. Apabila kita mempunyai seluruh aspek seperri yang sudah dijelaskan maka kemungkinan besar kita akan diterima bekerja di suatu perusahaan.

Sedangkan menurut Drs. Widura I.M.,Msi. yang membuat seseorang diterima kerja adalah harus sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh perusahaan. Gestur tubuh sebenarnya tidak menentukan seseorang diterima kerja atau tidak. Gestur hanya sebagai pendukung. Gestur tubuh sebenarnya berhubungan dengan percaya diri dan melalui gestur kita dapat mengetahu informasi yang diberikan benar atau tidak. Orang yang percaya diri pada saat berjalan tegak, jalannya terayun dan langkahnya panjang, tetapi orang yang tidak percaya diri atau grogi maka langkahnya pendek. Orang yang percaya diri pada saat diwawancarai tidak akan mengecilkan atau menyempitkan tubuh, tidak akan nunduk dan orang yang percaya diri pada saat diwawancarai akan melebarkan tubuh dan kalau berdiri sikap kuda – kudanya kuat.

Selain itu, orang yang percaya diri pada saat menjawab pertanyaan maka bicaranya berirama , sistematis, tidak pendek – pendek dan jarang mengulang kata – kata atau gerakan berulang. Apabila ketika menjawab pertanyaan pada saat wawancara kemudian orang itu menggunakan gerakan berulang berarti orang itu sedang grogi. Pada saat diwawancarai kemudian kita berbohong pasti kita akan cemas dan tidak berani untuk menatap.

Kemudian, ketika diwawancarai penampilan kita harus sopan dan rapi. Penampilan itu merupakan cermin kepribadian dan sebagai cermin apakah orang itu serius atau tidak. Apabila penampilan / cara berpakaiannya rapi maka diasumsikan orang itu dapat mengatur / memanage dirinya dan berarti dia juga bisa mengatur / memanage orang lain. Seseorang yang good looking dan memperhatikan penampilannya maka kemungkinan 70 % diterima kerja.

Hal lain yang mempengaruhi seseorang diterima kerja adalah pada saat memasuki ruangan, apakah mengetuk pintu dulu atau tidak. Dan pada saat menjawab pertanyaan disarankan badannya harus penuh, tidak boleh mengecilkan badan dan sebaiknya mempunyai kontak mata dengan interviewer, tetapi jangan terlalu sering berkontak mata karena ada beberapa interviewer yang tidak suka apabila yang diwawancarainya terlalu sering kontak mata atau menatapnya.

Sebaiknya lamaran pekerjaan (CV) dibuat dengan cara diketik. Pengalaman kerja juga mempengaruhi seseorang diterima kerja karena seseorang yang sudah mempunyai pengalaman kerja cara berbicaranya akan lebih siap, lancar dan mempunyai informasi terbaru dan kalau ditanya tentang pekerjaan maka dia bisa menjawabnya. Apabila mempunyai 2 – 3 pengalaman kerja yang setiap 6 bulan pindah atau dibawah 6 bulan, jangan dimasukkan kedalam CV semuanya lebih baik salah satunya saja, karena apabila dimasukkan semuanya akan menunjukkan bahwa kita orang yang tidak loyal. Dan didalam penerimaan kerja faktor umur tidak terlalu diperhatikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun