Bu Mariah pulang ke rumahnya selang dua rumah dari rumah Nenek Saidah. Semua warga kampung Pulo mengerti keadaan Nenek Saidah. Terkadang beberapa tetangga sering menemani Nenek Saidah. Hidup sendiri tanpa keluarga terdekat. Hanya tetanggalah yang dianggap Nenek Saidah keluarganya. Anak-anak, menantu serta cucunya tidak pernah datang.
 Sepertinya Nenek Saidah sudah tidak sanggup lagi. Tiada harapan baginya. Lebaran berlalu begitu saja. Malam ini adalah malam takbiran. Nenek Saidah masih berharap anak-anaknya datang meskipun besok sudah lebaran. Tetapi itu hanya harapan. Di tengah kesepiannya, hanya langit-langit rumah yang kusam termakan usia bahkan sudah ada yang bocor jika hujan melanda. Rumah terasa besar namun lengang. Makanan sudah tersedia di meja makan. Nenek Saidah tidak berselera.
Dalam kesendirian dan kesepiannya dia berdoa memohon kekuatan dan kesehatan pada Yang Kuasa. Nenek Saidah berserah, sudah siap berpulang, duduk bersama dengan Dia di taman firdaus. Nenek Saidah tersenyum indah dan Tuhan menjemputnya dari kesepian yang telah beberapa tahun ini dilewati.
Malam takbiran yang terakhir, mengantarkan Nenek Saidah ke peristirahatan terakhir.
Bekasi, 21042023
Selamat hari raya idul Fitri mohon maaf lahir dan batin bagi yang merayakannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H