Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gandengan Tangan Tak Lepas di Kereta

3 Februari 2023   20:15 Diperbarui: 3 Februari 2023   20:17 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gandengan Tangan Tak Lepas di Kereta

Baru saja aku melepas penyangga kaki
Kabar gembira dari belahan jiwa
Pergi ke kota gudeg beserta keluarga
Dan ini sungguh kejutan setelah beberapa purnama
Terikat dengan dua penyangga sebab kaki patah

Hal yang tak pernah aku bayangkan
Naik kereta api eksekutif sungguh sangat nyaman
Dengan langkah masih tertatih-tatih
Sang kekasih terus saja menggandeng tanganku
Meskipun kaki terasa sakit dan linu
Rona bahagia menjalar di pipi
Aku bisa sejenak melupakan penat
Setelah enam purnama tak bisa berbuat apa-apa

Hati pun berbunga-bunga di dalam kereta
Berfoto ria bersama dengan buah hati
Tak henti-henti jepret pemandangan yang indah
Terlihat sawah berkilo-kilo berjejer rapi

Yang tak terlupakan
Saat itu ingin buang air kecil
Belahan jiwa dengan sigap menggandeng tanganku
Menunggu dengan sabar dan setia
Bergantian dengan si jantung hati

Dalam kereta terasa dingin dan nyaman
Tidak ada lalu lalang pengamen
Hanya ada penjual makanan itu pun untuk makan siang lengkap dengan kopi
Benar- benar pengalaman pertama untuk aku dan anak-anak

Naik kereta pagi-pagi dari stasiun Gambir
Sore hari ketika hujan rintik-rintik tiba di stasiun tugu
Sungguh senang  naik kereta eksekutif
Pujaan hati tetap menggandeng tanganku
Penuh hati-hati dan sayang
Bagaikan tongkat yang hidup
Tetap menjaga agar aku tidak tersandung


Erina Purba

Coklat Turki
Valentine Click

Bekasi, 03022022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun