Siang hari di kelas X-1, jam ketujuh sudah pukul 11.50. Mengajar di kelas X -1 dalam seminggu ada 3 jam pelajaran. Selasa dua jam. Hari ini adalah hari Selasa, berarti aku mengajar sekitar 2 jam.
Setiap masuk kelas , aku melayangkan pandangan ke seluruh kelas dan mengucapkan selamat pagi. Pertama-tama yang aku perhatikan bangku kosong. Keningku berkerut. Bangku kosong tidak ada penghuninya. Jumlah siswa keseluruhan ada 40 orang. Bangku kosong ada 15 buah.
 Segera aku bertanya "pada kemana sebagian anak-anak, kok kosong?"
"Di ruang agama Kristen Bu," jawab anak-anak.
Aku berjalan menuju kursi guru yang ada di ruangan persis dekat jendela yang berjejer. Jendela terdiri dari 9 buah. Jika gorden dipinggirkan kelas seketika terang dan sedikit silau.
Aku masih melayangkan pandangan ke seluruh kelas. Ada yang tidak beres, aku melihat ada satu orang yang salah seragam.
"Hei Aloy! Kenapa salah seragam, ke sini kamu!"
Aloy berjalan gontai menghadap ke mejaku.
"Maaf Bu, tadi pagi saya mencari seragamnya tidak ketemu," Aloy menjelaskan bagaimana bisa dia salah seragam.
"Oh begitu, sekarang kamu ke wali kelas minta surat izin masuk!"
"Siap Bu,"Aloy segera keluar kelas mencari wali kelas minta surat keterangan agar bisa masuk kelas.
Tidak berapa lama Aloy datang namun tidak membawa surat keterangan dari kelas.
"Lho dapat darimana tuh baju?" Ujarku kaget juga, tiba-tiba sudah ganti seragam. Anak ini ada saja usahanya.
"Saya pinjam punya teman Bu, mereka olah raga," Aloy senyum-senyum menjelaskan.
"Oh begitu, cerdas," aku mengajak dia TOS dan anak-anak yang lain langsung aja gerrr tertawa terbahak-bahak.
"Silahkan duduk kerjakan ulangannya, buruan keburu waktu habis." Aku menyuruhnya segera duduk di bangkunya. Anak-anak yang tadi agama Kristen sudah pada datang ketika Aloy mencari wali kelas. Suasana kembali hening.
Bekasi, 02022023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H