Sumber gambar dokpri
#Cernak_kadountukIbu
Puisi untuk Ibu
Oleh Lesterina Purba
Lagi-lagi Chika menarik napas panjang sejak kemarin dia terus memikirkan hadiah untuk ibu. Sebentar lagi tanggal 22 Desember. Hari ibu Sedunia. Ingin memberikan kado untuk ibu.
Bu guru di sekolah telah mengingatkan agar selalu hormat dan sayang pada ibu yang telah melahirkan serta merawat hingga bisa sekolah seperti saat ini.
Bu Melly menyuruh anak-anak memberikan kado untuk ibu. Tidak mesti barang. Perbuatan baik menurut sama orang tua membantu melakukan pekerjaan rumah. Seperti menggosok, mencuci, mengepel tanpa disuruh ibu. Sebab usia Chika sudah mulai beranjak remaja. Sudah tahu tanggung jawab di rumah.
"Anak-anak bisa juga mebuat puisi untuk ibunya. Apa yang paling kau ingat tentangnya. Yang paling tidak bisa dilupakan."Miss Melly menyemangati anak-anak mengingat tinggal dua minggu lagi sudah tanggal 22.Â
Chika mulai mencoret-coret buku diarynya. Dia memikirkan kata-kata yang paling bagus untuk ibu. Yang paling tidak bisa dilupakan saat Chika sakit. Ibu pasti begadang. Tetap waspada agar panas Chika cepat turun, setiap dua jam membangunkan Chika agar meminum air hangat.
 Sebentar-sebentar tangan ibu memegang dahi Chika. Kemudian ibu mengambil handuk dan air hangat. Mengompres Chika.  Pertolongan pertama selalu dilakukan ibu sebab Chika tidak bisa sembarangan minum obat panas. Chika alergi prestamol sehingga ibu selalu meramu obat tradisional. Chika disuruh minum obat tolak angin.
 Setelah Chika banyak minum air hangat dan bolak-balik ke kamar mandi buang air kecil. Kemudian dikompres air hangat, menjelang dini hari demam Chika turun. Ibu juga tidak lupa membuat sop hangat. Ayam dicampur dengan telor rebus. Chika cepat pulih sebab ibunya telaten.Â