Menuai Stasiun Harapan
Ditinggal pergi olehnya
Sempat membuat hati meradang
Gamang untuk mengerjakan sesuatu
Rumah terasa hampa dan kosong
Tiada tawa canda yang khas
Rindu selalu hadir
Menguasai rongga dada
Terasa sesak dan megap-megap
Seminggu terasa setahun
Surya pun berjalan perlahan
Embun enggan pergi
Dan rembulan malam terlambat hadir
Jemu bertengger di ruang kepala
Gairah hidup hampir meredup
Waktu berjalan lamban
Sepertinya tak menentu
Rasa ingin bertemu
Berharap matahari segera beranjak
Berganti dengan rembulan malam
Agar aku cepat bersua denganmu
Bercerita tentang hari kelabu
Tanpa hadirmu di sisiku
Kehampaan ini segera berlalu
Agar kau dan aku bersatu
Meraih impian untuk si buah hati
Bergandengan tangan tanpa jemu
Menuai stasiun harapan
Dengan penuh peluh
Bekasi,10082022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H