A. Teeuw, kritikus sastra Indonesia, menyebutnya sebagai "penyair Indonesia yang sempurna". Ia pun mencatat bahwa karya-karya Chairil banyak diperbincangkan oleh penyair muda dan kritikus pada 1980-an. Sementara itu, H. B. Jassin, menyebutnya bersama Asrul Sani dan Rivai Apin sebagai pelopor angkatan 45 dan puisi modern.
Pada 28 April 1949, seseorang yang meneriakkan keinginan hidup seribu tahun ini meninggal dunia di rumah sakit CBZ. Ia sudah lama menderita penyakit paru-paru dan infeksi yang menyebabkan dirinya makin lemah, sehingga timbullah penyakit usus yang membawa kematian dirinya. Ususnya pecah di usianya yang baru menginjak dua puluh tujuh tahun. Lantas, ia pun dimakamkan di pemakaman Karet Bivak, Jakarta.Â
100 tahun Chairil Anwar api berkobar. Semangat juang yang dilukiskan lewat puisi. Abadi sepanjang masa. Puisi yang penuh makna dan mengobarkan api semangat. Karya-karyanya yang selalu hidup sepanjang waktu.
100 tahun Chairil Anwar
Bekasi, 02102022
Sumber referensi
https://seleb.tempo.co/read/1616087/mengenang-100-tahun-penyair-chairil-anwar-si-binatang-jalang
https://gasbanter.com/kumpulan-puisi-karya-chairil-anwar/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H