Sumber gambar dokri
Menjadi penyandang disabilitas sementara waktu, membuat saya membutuhkan bantuan orang lain. Berjalan masih menggunakan kedua tongkat, membuat ruang gerak terbatas. Â Meskipun demikian dengan kondisi seperti ini, ada saja yang memberikan perhatian.
Semakin hari rasa nyeri dan perih berangsur-angsur pulih. Kaki yang sebelumnya tidak boleh ditapakkan. Setelah melewati terapi, kontrol dan rontgen dan teratur minum obat. Kaki lama-lama semakin pulih. Hanya terkadang rasa ngilu terasa di bagian kaki yang habis operasi.
Bila kebanyakan berjalan terasa amat ngilu. Jika sudah agak ngilu, diusahakan istirahat. Setiap hari bila ada kesempatan diusahakan tetap dilatih kaki berjalan agar tidak kaku. Memang menekuk sebulan sesudah operasi sudah lancar. Sehingga memudahkan masa terapi. Tapi sungguh disayangkan cara berjalan memakai tongkat tidak diajarkan oleh mereka. Sehingga ada empat bulan lebih kaku menggunakan tongkat.
Kontrol pada bulan keempat, dokter memperhatikan cara berjalan.
"Lho kenapa kaku berjalannya Bu," ujarnya.
"Iya dokter, saya takut licin. Ujung tongkat sering licin dan hampir membuat jatuh," saya menjelaskan kepada dokter kenapa aku berjalan kaku. Rasa trauma akibat jatuh tergambar jelas di wajah.
"Coba saya lihat Ibu berjalan," dokter itu masih penasaran.
Setelah saya berjalan dan sangat kaku. Sehingga mudah capek. Tangan juga pegal serta kaki kanan yang tidak sakit juga mudah pegal.
"Begini Bu, kaki yang sakit bersamaan dengan kedua tongkat berjalannya. Ayo coba deh," ujarnya lagi.