Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta di Ujung Senja

6 Juli 2022   20:28 Diperbarui: 6 Juli 2022   20:41 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar dokpri

Cinta di Ujung Senja 

Cinta yang berujung

Setelah kepergianmu

Tiga windu telah berlalu

Aku berdoa agar kau nyaman di sana

Dan aku menerima takdir

Bahwa hidup adalah pilihan


Mencintaimu sampai maut memisahkan

Terlalu dini kita berpisah

Kesetiaan ternyata terbatas

Jodoh kedua hadir

Mewarnai langkah


Aku mendatangi pusaramu

Mengucapkan selamat tinggal

Tuk menata hidup baru

Bersama dia yang menerimaku apa adanya

Setelah 16 tahun menjanda, Nancy merasa seperti ABG lagi. Ditinggal mati suami ketika tugas negara. Saat itu putrinya masih berumur 9 tahun kelas tiga SD. Menjanda selama itu banyak rintangan yang dihadapi. Kesepian tanpa canda tawa sang suami.

Hidup berdua dengan sang putri. Kadang banyak godaan menghadang. Bahkan keluarga dan teman-teman menyarankan agar Nancy menikah lagi. Memang ada saja lelaki yang menggodanya. Mengajaknya untuk menikah.

"Nayla, jika Mama menikah lagi apakah kamu setuju," menatap Nayla saat mereka duduk santai berdua di ruang tamu. Nayla gadis yang cantik dan modis.

"Jika itu membuat Mama bahagia, Nayla setuju saja. Lagian aku sebentar lagi sudah selesai kuliah dan dapat tawaran kerja ke Jepang. Aku tidak tega meninggalkan Mama sendiri." Nayla setuju saja Mama Mercy menikah lagi.

"Mama jadi bahagia putriku, kamu mau menerima Om Rudy menjadi papa sambungmu."

"Tidak masalah Mama, Om Rudy sangat menyayangi Mama." Nayla ikut bahagia melihat sang mama senang. Tidak tega membiarkan Mama Nancy sendiri di rumah.

***

Rudy Hardianto seorang duda beranak dua. Kedua putranya sudah bekerja dan memilih tinggal di apartemen masing-masing. Dekat dengan tempat kerja mereka.

Kisah Rudy dan Mercy sangat langka. Cinta pertama bertemu lagi ketika mereka sama-sama sudah sendiri. Cinta masa abu-abu telah lama berlalu. Pertemuan mereka tidak sengaja. Bertemu pada saat ada resepsi pernikahan.

"Kebetulan kalian sudah di rumah, Papa  ingin mengutarakan rencana untuk menikah lagi," ujar Rudy kepada kedua anaknya. Saat itu sudah selesai makan malam dan sedang bercengkrama di ruang keluarga.

"Ah yang bener, Papa bisa melupakan mama. Ujar Rendi seolah tidak yakin apa yang dibicarakan Papa Rudy.

"Bukankah mama tak bisa Papa lupakan," ujar Roy.

"Mama tetap ada di hati, tapi Papa ingin punya teman di masa tua." Ujar Papa Rudy. Lalu Rudy menceritakan kisah cinta masa SMA bersama dengan Nancy.

"Sebenarnya Papa pernah memiliki cinta monyet masa SMA. Dan sesudah sama-sama sendiri, bertemu lagi dengannya ketika acara pernikahan teman SMA  di gedung Brahma."Papa Rudy menceritakan cinta pertamanya bersama Nancy.

Mereka berpisah karena melanjutkan studi masing-masing di luar daerah. Dan hubungan Rudy dan Nancy renggang karena jarak yang cukup jauh.

Akhirnya memutuskan untuk menyudahi hubungan. Jika memang berjodoh suatu hari nanti pasti bertemu.

Takdir mempertemukan Rudy dan Nancy di usia senja. Sama-sama sudah sendiri dan ditinggal mati oleh pasangan. Teringat masa lalu Rudy dan Nancy bersama kenangan senja dan rembulan hari terakhir mereka bertemu.

Rasa sedih dan tidak memiliki harapan untuk kembali. Bahkan rasa itu tetap hadir meskipun Rudy dan Nancy sudah menemukan pasangan masing-masing. Cinta mereka tetap mekar dan ditutupi oleh kabut. Di gubuk tua sejarah cinta telah berlalu.

***

Senja mulai berlabuh, rembulan mulai menampakkan cahaya redup menambah suasana Rudy dan Nancy berbinar bahagia. Anak-anak mereka telah setuju agar mereka segera melangsungkan pernikahan.

Nancy merasa bahagia, jodoh yang sedari dulu direstui ibu. Rudy adalah cinta sejati dan selalu membantu pada saat susah bersama ibu. Rudy selalu ikhlas membantu ibu menurunkan barang dagangan dari mobil pickup. Dagangan mereka buah-buahan yang berada di perapatan jalan menuju rumah mereka. Ibu selalu senang jika Rudy hadir. Ibu selalu berucap.

" Ibu berharap  suatu hari nanti kau jadi mantu ya," ujar ibu sangat berharap saat itu.

Ternyata di ujung senja lika-liku perjalanan hidup mereka. Dan di usia senja mereka berjodoh.

"Ternyata enak juga ada pasangan. Ada selimut hidup, "ujar Nancy berbinar-binar.

Nancy bercerita kepada teman-teman kerja. Seperti biasa jam istirahat di kantin kantor.

Ranti teman dekatnya hanya tertawa tersipu-sipu mendengar cerita dari Nancy yang bercerita tanpa malu-malu. Nancy terlalu polos cerita apa adanya. Semburat merah mewarnai pipi sesuai dengan hati Nancy saat itu.

Selamat buat Nancy dan Rudy semoga pernikahannya selalu langgeng sampai kakek dan nenek. Pernikahan yang berujung bahagia dan menikah di saat mereka sudah memiliki anak dan ditinggal mati oleh pasangan.

Tamat 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun