Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Istri Benci Bila Ditanya "Kenapa Uang Cepat Habis?"

13 Februari 2022   21:56 Diperbarui: 13 Februari 2022   21:59 9254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Uang atau duit bisa memenuhi semua kebutuhan. Bisa juga menjadi alat kebahagiaan. Bisa menjadi alat penghancur keluarga. Uang itu sangat riskan. Tetapi lebih gawat lagi bila tidak punya uang. Dunia serasa kiamat. Bisa mati kelaparan. Sebab semua kebutuhan berurusan dengan uang.

Uang .... Uang ....uang.  
Apalagi jika sudah berumah tangga. Kebutuhan meningkat. Ingin punya ini dan itu. Pokoknya semua urusan ujung-ujungnya duit (UUD)

Berumah tangga banyak kisah yang kita lalui. Gelombang badai datang silih berganti. Kehidupan bagai roda  kadang di bawah kadang di atas. Bila saat di bawah sangat sakit rasanya. Ditimpa derita tiada habis-habisnya. Bahkan pernah merasa sudah jatuh ditimpa tangga lagi.

Merasakan hal itu membuat lebih banyak bersyukur bisa melalui masa-masa sulit.

Pada saat masa sulit mengatur keuangan dibutuhkan ketelitian mengatur pengeluaran jangan sampai besar pasak daripada tiang. Tetapi karena pemasukan memang tidak mencukupi akhirnya setiap bulan mengharuskan mencari pinjaman. Gali lobang tutup lobang. Masih mending bisa tutup lobang. Masih nyari lobang lagi belum tutup yang satu sudah nambah lobang satu lagi.

Ini terjadi berulang-ulang di setiap tahun. Membuat kepala mutar-mutar. Akibatnya uban pun bermunculan.

Penghasilan sangat terlalu pas atau nyesak. Dan ini memudahkan emosi jiwa. Sang istri berusaha memutar semua keuangan agar cukup untuk satu bulan tanpa pinjam lagi. Benar-benar mengatur strategi seminim mungkin.

 Dengan kepiawaian istri kebutuhan bulanan akhirnya tercukupi walaupun banyak yang dikorbankan. Kebutuhan pribadi istri pun tidak bisa terpenuhi yang penting asap dapur ngebul. Bahkan yang tadinya bisa beli handbody akhirnya hanya bisa pakai minyak sayur. Sungguh meris bila keuangan sesak atau pas-pasan.

Suatu ketika suami menanyakan keuangan.

" Mak , bagaimana bila kita beli kursi, uangnya masih ada kan?"
"Bapak nanya uangnya masih ada, kan sudah dipakai buat kebutuhan sehari-hari,"ujar Emak masih suara lembut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun