Tukang Pangkas atau Barbershop
Tukang cukur rambut
Tukang pangkas rambut
Barbershop
Menjelang perayaan Imlek hujan setiap hari. Hujan pagi hari dan sore hari. Hujan berkat mengalir
Menjelang perayaan beberapa orang menghias diri, baju baru, rambut baru, cat rumah baru dan lain-lain.
Termasuk penampilan diri seperti memotong , mewarnai, smoothing rambut dan lainnya.
Seperti biasa jika rambut mulai gondrong si bungsu dan paksu ke tukang pangkas kewajiban rutin dengan jangka tiga bulan.
Tukang cukur alias tukang pangkas. Hal yang tidak bisa kita lakukan yaitu memotong rambut sendiri.
Tapi pernah lho tetangga saya dulu pangkas rambut sendiri. Rambutnya lurus dan panjang. Dia menunduk, menyisir rambutnya ke depan semua kemudian diambil gunting. Hasilnya lumayan bagus juga. Tapi jika rambut keriting seperti saya, susah rasanya jika dipotong seperti itu.
Memiliki anak lelaki membuat kami harus memangkas rambutnya ke tukang pangkas. Jika kakaknya yang perempuan kadang saya yang pangkas karena mudah. Lelaki tidak bisa karena harus potong pendek. Jadi 3 bulan sekali mereka harus ke tukang pangkas.
Selama ini mereka pangkas ke tukang cukur biasa. Tukang pangkas yang tidak terlalu mahal dan terjangkau. Tukang pangkas biasa kadang otodidak dan tidak punya sertifikat. Tetapi ada juga yang sudah pernah bekerja di salon ternama. Kemudian mereka membuka salon sendiri. Ternyata tukang pangkas biasa ini punya saingan.
Munculnya tukang pangkas Barbershop yang ternyata sangat canggih peralatan alat cukur dan desain ruangan yang minimalis.
Ruangan minimalis tertata rapi dan apik.