Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Mba Naz Ratu Chef

19 Januari 2022   13:33 Diperbarui: 19 Januari 2022   13:37 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokri Mba Naz

Siapa yang tidak kenal dengan Mba Naz?  Biasa saya sebut Namanya panggilan sayang untuknya. 

Singkatan dari Siti Narazation. Nama yang unik dan tegas. Pertama kenal dengannya melalui grup KPB dan Secangkir kopi Bersama. Paling sering berceloteh di grup.

Jika saya hanya pelengkap dan penyimak saja. Tulisannya seputar makanan khas Indonesia. Terkadang membuat saya merasa takjub. Resep makanan begitu mudah dan membacanya langsung terpaku . Sehingga timbul keinginan untuk segera memasak makanan sesuai resepnya. Resep makanan yang sering mendapatkan apresiasi dari Kompasiana dapat headline. 


Mba Naz, memang ratu chef.

Tulisan itu bermanfaat bagi semua orang apalagi buat emak-emak yang terkadang bingung mengolah makanan. Selain pintar memasak Mba Naz pintar juga membuat video puisi musikalisasi. Tidak hanya itu pintar juga membacakan cerita.

 Beliau pernah juara nasional. Mba Naz memang hebat dan unik. Mba Naz penuh inspirasi dan pemerhati. Video yang dibuatnya semua bagus dan unik. Saya ingin juga membuat video puisi hasil karya sendiri.

Tetapi belum mahir. Semoga suatu saat nanti bisa lebih baik lagi. Agar tulisan-tulisan itu hidup kembali. Tidak terbenam di lautan konten. Belajar dari Mba Naz.

Mungkin hampir semua penghuni grup dibacakan satu persatu tulisan puisi yang paling berkesan. Termasuk saya. Puisi itu menjadi indah dengan dialek yang khas. Pada bulan Desember 2021 lalu, Mba Naz meminta agar mengirimkan puisi yang paling berkesan di hari ulang tahun.

 Puisi itu hanya sederhana. Tetapi setelah dibacakan oleh Mba Naz mejadi luar biasa menurut saya. Kado yang terindah tahun ini. Di usia yang mulai senja. Memasuki usia puber kedua kata orang. Tetapi menurut saya sih tidak. Asal kita menurunkan ego. Umur empat puluhan merupakan masa-masa produktif.

Menciptakan karya sebanyak-banyaknya. Atau bekerja keras untuk hari tua nanti.
Dapat perhatian khusus dari anggota grup dapat kado berupa video puisi musikalisalisai adalah kado yang berharga buat saya.

Asrama Tetap Belia

Aku tahu apa maksudmu
Meninggalkan jejak biar aku tidak berharap
Dunia ini sudah seperempat abad kujalani
Bahkan onak duri sering merintangi

Bertemu denganmu hadiah terindah untukku
Umurku genap empat puluh dua tahun hari ini
Apakah aku memasuki usia tua?

Oh tidak ... tidak
Usia ini malah masa-masa produktif hingga nanti sampai dua puluh dua tahun lagi atau sampai maut memisahkan kita

Usia yang berakhir lama kuharapkan untuk menaungi sang buah hati
Bersama denganmu bersama- sama kita mendayung bahtera rumah tangga
Dengan penuh kasih dan setia

Kata orang usia kita saat ini masa-masa kembali ke remaja

Benarkah?

Oh ... tidak ... tidak
Kekuatan asmara yang kita miliki mengalahkan semua ego

Belahan jiwa di hari tambahnya usiaku

Aku merasa masih seperti pertama kali kita bertemu
Masih muda belia
Maksudku meskipun usiaku bertambah saat ini
Cinta yang kumiliki tidak pernah tua

Tetap mensyukuri segala nikmat dari Sang Kuasa
Bersama denganmu membuat hidupku sangat berarti

Oleh Erina Purba
Bekasi,27122019

Berikut suara merdu Mba Naz.

https://youtu.be/Ovx_Gsynzko

Mba Naz terima kasih atas kado yang terindah di akhir tahun 2021. Tulisan ini baru sempat saya tulis. Mohon maaf terlalu lama baru saya tulis ya . Tetaplah selalu menginspirasi. Resep makanan Mba Naz tetap nomor satu. Suatu hari nanti bisa memadankan resep makanan khas Simalungan dengan Jawa. Sahabat literasi yang belum pernah bersua tetatpi dekat di hati. Kelak kita bisa berjumpa suatu saat nanti. Salam sukses Mba Naz. Sehat dan Bahagia selalu.

Terima kasih sahabat Mba Siti Narazation

Erina Purba

Bekasi, 19012022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun