Angin malam terasa dingin, mulai musim hujan di awal bulan September dua tahun lalu.
"Beat dibawa ya Ma, jangan ditinggal!" Si Ade memohon pada Emak agar anjing kesayangannya tidak ditinggal.
"Anakku, di sana tidak boleh memelihara dogi."
"Jangan dijual Beat-nya ya Mak," Ade sudah mulai nangis.
"Mamak tidak menjualnya, cuma dikasih saja agar tidak dijadikan sate."
"Benar Mak, tidak dijual,"
"Iya, mereka akan merawat Beat buat menjaga rumah."
"Nanti, kalau rumah kita besar, bisa pelihara lagi ya," Mamak menenangkan Ade yang mulai menangis. Hati mamak sama hancurnya. Berpisah dari Beat Royal yang lucu dan lincah.
Sudah dua tahun berlalu, sekarang Ade sudah kelas dua SD, dua tahun sudah di perumahan baru.
Pak RT saat itu menegaskan jangan memelihara anjing ketika pertama kali melapor sebagai warga baru. Apabila sudah menetap di perumahan. Permohonan si Ade agar membawa Beat ikut serta pindah tidak dapat restu, mamak akhirnya membujuk dan memberikan pengertian. Situasi di perumahan baru tidak memperbolehkan memelihara anjing.
 Terpaksa Beat Royal ditinggal. Berat rasanya memberikan Beat Royal kepada majikan baru. Cuma diingatkan saja jangan sampai dipotong. Beat Royal yang lucu, bulunya putih, blasteran. Keturunan Anjing  yang sangat gagah , namanya Panda.
Si Ade selalu ingat Beat.
"Mak, kita jemput saja Beat ya!"
"Tidak bisa anakku, Beat juga sudah senang di sana."
"Aku kangen Beat, Mak."
"Rumah kita kecil, tidak bisa memelihara binatang."
"Mak, jika aku besar nanti, aku ingin beli tanah yang luas. Biar bisa pelihara binatang, anjing, kucing , ayam, ikan dan kuda."
"Lho, kok kuda!"
"Pelihara kuda harus punya tanah yang luas,"ujar Mamak lagi.
"Iya Mak, Ade nanti beli tanah yang luas biar bisa memelihara kuda."
"Nah, bila itu tercapai, kamu harus rajin belajar agar nanti bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus dan banyak uang."
"Siap Mak."
Kehilangan anjing kesayangan sangat terasa hambar. Terutama bagi si Ade. Dia penyayang binatang. Kucing juga bila ketemu mau dimanapun, Â tidak ada rasa takut digigit pasti langsung dielus.
Si Ade tidak bisa lupa binatang kesayangannya.
 Masih ada keinginan untuk memelihara anjing, binatang yang sangat mengerti pada majikannya.
Sungguh perpisahan yang sangat berat, memberikannya kepada orang lain. Ingin rasanya melihat dia di tempat yang baru.
"Mak, kita jenguk Beat yuk, Ade kangen."
"Tidak bisa anakku, Mamak juga tidak tahu di mana rumahnya."
"Kita tanya Mak Tua Albert." Ujar Ade, dia mengingat Mak Tua Albert perantara majikan baru Beat.
"Sudah, biarlah Beatnya di sana, Beat juga tidak kenal Ade lagi," Mamak berusaha agar Ade tidak mengingat Beat lagi.
"Beat pasti kenal Ade Mak, kan yang merawat dari dia kecil."
"Ayo Mak! Kita ke sana, ke rumah Mak Tua."
"Nanti saja, kapan-kapan ya, kalau ada hari libur."
"Benar ya Mak, Ade sudah kangen."
Mamak selalu berusaha mengalihkan perhatian agar Ade berhasil melupakan binatang kesayangannya. Ade tidak bisa melupakan Beat karena dari lahir dia terlibat merawatnya. Bahkan memandikan dan memberi makan.
Berharap suatu hari nanti bisa memelihara bintang kesayangan lagi. Bila ada yang memberikan anak anjing dengan senang hati menerimanya. Mungkin membelikannya kerangkeng agar tidak bebas keluar masuk rumah. Tetapi memikirkan itu tidak tega. Kelak punya rumah yang luas, punya halaman agar si dogi bebas berlari-lari.
Kehilangan Hewan Peliharaan
Erina Purba
Bekasi, 12112021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H