Kehilangan anjing kesayangan sangat terasa hambar. Terutama bagi si Ade. Dia penyayang binatang. Kucing juga bila ketemu mau dimanapun, Â tidak ada rasa takut digigit pasti langsung dielus.
Si Ade tidak bisa lupa binatang kesayangannya.
 Masih ada keinginan untuk memelihara anjing, binatang yang sangat mengerti pada majikannya.
Sungguh perpisahan yang sangat berat, memberikannya kepada orang lain. Ingin rasanya melihat dia di tempat yang baru.
"Mak, kita jenguk Beat yuk, Ade kangen."
"Tidak bisa anakku, Mamak juga tidak tahu di mana rumahnya."
"Kita tanya Mak Tua Albert." Ujar Ade, dia mengingat Mak Tua Albert perantara majikan baru Beat.
"Sudah, biarlah Beatnya di sana, Beat juga tidak kenal Ade lagi," Mamak berusaha agar Ade tidak mengingat Beat lagi.
"Beat pasti kenal Ade Mak, kan yang merawat dari dia kecil."
"Ayo Mak! Kita ke sana, ke rumah Mak Tua."
"Nanti saja, kapan-kapan ya, kalau ada hari libur."
"Benar ya Mak, Ade sudah kangen."
Mamak selalu berusaha mengalihkan perhatian agar Ade berhasil melupakan binatang kesayangannya. Ade tidak bisa melupakan Beat karena dari lahir dia terlibat merawatnya. Bahkan memandikan dan memberi makan.
Berharap suatu hari nanti bisa memelihara bintang kesayangan lagi. Bila ada yang memberikan anak anjing dengan senang hati menerimanya. Mungkin membelikannya kerangkeng agar tidak bebas keluar masuk rumah. Tetapi memikirkan itu tidak tega. Kelak punya rumah yang luas, punya halaman agar si dogi bebas berlari-lari.
Kehilangan Hewan Peliharaan
Erina Purba
Bekasi, 12112021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H