Bersama Kompasiana Semakin Bertambah Teman dan Ilmu
Selamat Ulang Tahun Kompasiana yang ke-13, semakin diberkati dan selalu menjadi pilihan bagi pembaca dan penulis.
Teringat lagi awal masuk Kompasiana, sungguh ribet dan sangat ribet. Tidak ada aplikasi, mendaftar lewat website. Tetapi saat itu tetap disemangati oleh Pak De Iwan Setiawan, Bunda Karla agar tetap mendaftar. Akhirnya coba lagi bisa. Sungguh senang rasanya. Puisi pertama dengan judul puing-puing semangat langsung biru. Ternyata biru itu adalah masuk pilihan Kompasiana dan bila memenuhi syarat sampai 3000 view bisa ditukar koin. Tetapi mencapai koin alamak kalau menurut saya sangatlah susah.
Dibutuhkan ketekunan dan kesabaran agar selalu mendapatkan perhatian dari Kompasiana baik itu penulis maupun pembaca. Walaupun sampai saat ini masih berwarna hijau.Â
Ada rasa sedih, kecewa apabila tulisan tidak biru, tetapi ada rasa bahagia walaupun tidak biru selalu ada yang membaca. Tak terlalu berharap bisa golongan biru. Tetapi tidak tahu kedepannya bisa juga rezeki mendapatkan label itu. Hanya diperlukan belajar lebih baik dan keseriusan.
Yang berkesan ulang tahun Kompasiana yang diadakan di Bekasi, dengan bujuk rayu agar sang paksu mau mengantar ke sana. Jarak tempuh dari rumah sekitar satu jam. Suami dengan setia menunggu. Sayangnya tidak mau masuk ke dalam ruangan. Dia menunggu di parkiran.
Saya mengucapkan terima kasih untuk Kompasiana masih memberikan ruang untuk tulisan saya.
Sejak berkenalan dengan Kompasiana banyak hal yang saya temukan antara lain ;
 1.  Bisa mengenal sang maestro Opa Tjipta dan Oma Roselin. Mengenal mereka merupakan hal yang sangat membahagiakan. Pengalaman hidup yang dibagikan merupakan pembelajaran bagi saya. Dan melalui Kompasiana bisa satu buku dengan Opa Tjipta dan Oma Roselin. Buku paling istimewa karena ada 150 kompasianer terlibat di dalamnya.
Â
 2.  Bertambah teman literasi
Melalui Kompasiana teman literasi bertambah bahkan saking banyaknya tidak bisa disebut satu persatu. Semuanya punya kelebihan masing-masing.
 3. Bertambah grup menulis
Bergabung dengan Kompasiana menambah grup menulis di handphone, sehingga menimbulkan memori internal full. Grup itu antara lain: KPB, SKB, YPTD, Menulis Bareng, Menulis Bersama, Â Lomba Membaca Cerita dan lain-lain.
 4. Memiliki buku antologi
Bersama grup literasi KPB, terlahir juga buku antologi puisi, cerpen, dan tulisan bersama 150 kompasianer bergabung dengan Opa Tjipta dan Oma Roselin.Â
Banyak hal yang saya temukan setelah bergabung dengan Kompasiana. Dan ini memicu saya untuk memiliki buku solo. Masih dalam proses. Kelak buku yang berjudul Kisah Seorang Penyair bermanfaat dan banyak yang membelinya. Harapan dan doa buku antologi solo berbuah manis menjadi populer dan best seller.
Â
Erina Purba
Bekasi, 23102021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H