Jarak ini kelak pupus. Kita bersama lagi. Berpacaran lagi. Aku tidak malu-malu selalu bergelayut di lenganmu bila kita berjalan berduan. Ke pasar berduan dari dulu mulai kita menikah hingga sekarang. Aku suka itu. Engkau menjagaku seperti porselin. Takut pecah dan rapuh.
Suamiku terima kasih telah setia dan sabar menghadapi aku. Tetaplah setia sampai nanti maut memisahkan kita. Bila saatnya tiba nanti, aku memohon kepada-Nya kita tetap bersama. Aku tidak mau ditinggal sendiri. Doa dan harapanku, engkau baik-baik saja dan sehat selalu walaupun jauh dari sisiku.
Salam sayang untukmu suamiku. Aku tunggu kehadiranmu di akhir pekan. Peluk cium hanya untukmu
Bekasi, 04022021
Sudah ditulis di Kaskus
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H