Semoga di masa pandemi ini kita semua tetap semangat. Tetap sehat dan bahagia selalu. Memiliki hewan peliharaan merupakan anugerah menurut saya. Karena kesempatan ini kadang tidak bisa kita lakukan. Saat ini saya tidak bisa memelihara binatang kesayangan. Karena di tempat baru tidak mengizinkan memelihara dogi kecuali luas pekarangan rumah dan punya kandang. Mereka teman curhat yang aman.
Beberapa kali si bungsu meminta memelihara dogi. Dengan sabar saya menjelaskan, bahwa rumah kecil tidak boleh memelihara dogi. Sebelum pindah ke rumah baru kami sempat memelihara dogi betina bahkan sampai beranak.
Ciri-ciri dogi betina ingin kawin :
1. Setelah berumur 6 -8 bulan, agresif
2. Dogi betina haid
3. Haid dogi betina mengundang pejantan
Pengalaman dogi betina kami sesudah haid, banyak pejantan datang bahkan sampai 6 ekor. Semuanya gagah-gagah. Pantasan anaknya juga comel-comel. Yang anehnya pejantan enam ekor, yang lahir juga enam ekor.
Setiap hari gantian yang bertandang. Si dogi betina menunggu pejantan sangat agresif. Tidak mau diam, lari sana lari sini. Sungguh sangat membuat keributan dikarenakan di depan mata mereka melakukan hubungan. Anak-anak bertanya-tanya. Si dogi  yang bernama Rembo lagi musim kawin biar dia punya anak. Hanya itu jawabannya.
Setelah sekitar tiga bulan dogi betina beranak. Sungguh pengalaman pertama bagi saya merawat anak si dogi. Beranak dari dini hari sampai sore hari baru habis. Dogi betina memiliki anak 6 ekor. Dia membersihkan sendiri anak-anaknya dijilati begitu sudah keluar. Sampai kulit yang membungkus anaknya habis dijilati sampai bersih.
1. Memberikan nutrisi, daging ayam berupa kepala, ceker, serta hati, dibuat sop
2. Sewaktu menyususui diberikan susu tambahan berupa susu bendera
3. Makan sesering mungkin, sehari bisa 4-5 kali sehari.
Setelah bayi dogi disapih :
1. Membuat bubur atau nasi lembek
2. Lauknya dicampur dengan ati ayam kadang kepala ikan
3. Kemudian memberikan susu tambahan sampai umur 2 bulan setengah
4. Memandikan dogi sekali seminggu minimal dengan sampho kadang menggunakan sampho kakak.
Mengurus mereka saya kewalahan, setelah di sapih kemudian mencari majikan baru. Saya ambil satu yang dan memberikan nama Panda. Panda berpostur tinggi, besar berhidung pink. Unik memang, gonggongannya kuat dan nyaring membuat orang takut mendekat. Tinggi gagah seperti kuda. Panda sering berpetualang sehingga memangsa peliharaan tetangga. Ada dua kali Panda membawa pulang ayam orang. Pertama selamat, yang kedua kalinya mati sehingga saya masak khusus buat dia.
Panda pernah hampir mati kena racun. Saya buru-buru memberikan pertolongan pertama :
1. Memberikan susu satu liter
2. Telor mentah 2 butir
Panda dipegang kuat-kuat dicekokin susu biar sampai muntah, kemudian telor mentah. Panda selamat dari maut. Sungguh mengerikan saat itu.
Itulah beberapa pengalaman saya memelihara dogi kesayangan.
Selamat jalan Panda, kenangan yang indah pernah memilikinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H