"Monik, marilah duduk dekat bapak," Pak Fruid menunjukkan kursi di sebelahnya.
"Ini suatu pelajaran buatmu," Pak Fruid menasihati Monik. Monik hanya menunduk menyadari kesalahannya selama ini.
"Iya Pak, tapi Monik tadi masih ngantuk." Masih saja ada alasannya.
"Ingat Monik, apapun alasannya setiap hari sebelum matahari terbit wajib bangun."
"Iya Pak, maafkan aku," Monik sambil meringis memegang perutnya menahan lapar.
"Sekarang kamu masak sendiri di dapur ya," ujar Pak Fruid tegas.
"Itu hukumannya."
"Iya Pak, aku tidak mengulanginya lagi," Monik melihat Moza sudah pergi bermain dengan sepupunya Balam.
"Ah kenapa dari tadi aku malas bangun ya," gerutunya dalam hati.
"Kalau aku bangun pagi kan aku sudah bermain dengan mereka," tak terasa air mata mengalir di pipinya. Ia menyesali perbuatannya.
Mereka melupakan Monik, karena tidak kelihatan dari tadi. Jadi kado hanya ada untuk Moza serta makanan yang lezat dari Paman Tikra.
Erina Purba.
Bekasi, 07012021