Seperti di tulisan saya sebelumnya di "wanita aroma kopi ibu yang terbaik".
Lansia yang termasuk wanita super. Di masa tuanya dia masih mengasuh kami sampai semua tamat SMA. Sepanjang hidupnya sampai matanya rabun. Jiwa pekerja kerasnya tidak mau istirahat di rumah. Bahkan pada saat umur delapan puluh tahun masih ke ladang.
Berhentinya karena mata rabun. Beliau selalu bilang, bila badannya tidak bekerja akan terasa sakit semua. Keadaan berkata lain.
Selama hidup saya dari kecil sampai sekarang lansia selalu bersama. Sewaktu gadis merawat kakek serta bapaknya nenek. Mereka walau pun sudah lansia tetap berusaha mandiri tidak mau menyusahkan orang lain.
Begitu juga nenek yang biasa saya sebut wanita Aroma Kopi. Sampai sekarang dari saya menikah lansia masih bersama saya yaitu mertua.
Mertua hingga sekarang masih terlihat muda walaupun sudah berumur 74 tahun. Semangatnya itu lho. Sebelum matahari terbit beliau sudah berolahraga. Sepanjang hari tidak mau diam. Ada saja yang dilakukannya. Got rumah selalu kering dengan sabar pasti setiap hari dibersihkan olehnya.
Selain itu pembelajaran dari mertu. Tidak mau telat makan. Disiplin diterapkannya karena semasa mudanya pernah jatuh pingsan karena terlambat makan. Oleh karena itu beliau sangat disiplin dalam hal makan. Apapun itu yang membuatnya sakit sehingga sekarang tidak mau dia makan.
Nah ini pelajaran ini yang saya ambil dari beliau. Kita harus mendisiplinkan diri demi keselamatan dan kesehatan kita. Jangan menuruti keinginan daging.
Kelak saya bisa mendisplinkan diri seperti mertua terkasih.
 1.  Ketangguhan hidup.
Nenek saya selama hidupnya tidak mau menyusahkan anak-anaknya. Hingga di akhir hayatnya. Beliau tidak mau tinggal di salah satu rumah anaknya. Ketegarannya dibuktikan di akhir hidupnya. Tetap di rumah tercinta. Meninggal di rumah sendiri lebih baik daripada di rumah orang lain.
 2.  Memegang teguh prinsip hidupnya
Â
 Prinsipnya hidupnya tidak mau menyusahkan anak cucunya.
Bahkan ada kata-kata yang selalu di ucapkannya.
"Bila aku nanti meninggal, kalau kalian tidak sanggup, sudah buang saja ke laut. Tidak usah repot-repot buat acara adat."
 3.  Bekerja keras
Selagi masih punya tenaga dan akal pikiran masih sehat. Teruslah bekerja. Jangan malas-malasan. Sebelum ayam berkokok segeralah bangun. Sebelum matahari terbit segeralah bangun, kejarlah rezeki selagi badan masih sehat.
 4.  Menabung untuk masa tua
Beliau semasa mudanya menabung itu lewat tanah. Ladangnya ada di mana-mana. Dan pantang baginya menjual kecuali itu memang sangat kepepet.
Pembelajaran itulah yang saya petik di hidup saya kelak. Harapan saya bila di hari tua nanti. Tidak mau menyusahkan anak-anak. Hidup berdikari sampai badan sudah di alam sana.
Bersama lansia sepanjang hidup saya memberikan kedewasaan mengahadapi hidup yang penuh dengan lika-liku. Sabar dan kasih membuat beliau nyaman bersama saya. Walaupun kadang-kadang ada saja membuat beliau jengkel. Maklumlah manusia tidak ada yang sempurna. Tetapi berusaha selalu lebih baik. Suatu berkat bagi saya hingga saat ini mertua masih tinggal bersama kami. Terpujilah Tuhan.
Menyayanginya seperti orang tua sendiri.
Demikianlah sobat kompasianer hidup bersama lansia sepanjang hidup saya. Walaupun anak bungsu karena mereka kedewasaan berpikir menjadi lebih baik.
Mereka bahagia di hari tua adalah berkat yang melimpah bagi kita.
Bekasi, 02012020
Lansia tetap aktif
Peduli lansia
Lansia