Meduster

Sumber gambar Dokri

Siang yang terik, ruangan terasa panas. Keringat menetes di kening, turun perlahan-lahan.

"Materi kita, selesai hari ini. Jadi tugasnya kerjakan hal 56 buku paket!"

"Siap Bu Ester," jawab anak-anak serempak.
"Indra, jangan keluar dulu!"

"Ada apa Bu."
" Bisa buat blog kah?"

"Aku kurang bisa Bu. Yang bisa tuh Ozzy," Indra memanggil Ozzy teman sebangkunya.

"Ozzy buat dulu blog Ibu ya! Ibu mau cari penghasilan tambahan. Maklumlah gaji guru honorer tidak sampai UMP, hanya satu juta lebih. Ujar Bu Ester.

"Ah masa Bu, kan SPP kami lumayan" ujar Ozzy.

"Yah begitulah dari sananya, makanya buat blog ibu, katanya bisa menghasilkan uang."

"Tapi ada yang berbayar lho Bu," ujar Ozzy.

"Yang gratis tidak adakah?"

"Ada, yang gratis aja ya Bu."

"Iya, itu saja Ozzy."

"Ok siap, Bu Ester. Ozzy mulai mengutak-atik laptop Bu Ester.

"Namanya kita buat siapa Bu?"
"Julukan kalian apa ke Ibu?"
"Akh tidak enak Bu, nanti Ibu marah."
"Tidak bakalan marah."
"Benar ya Bu," ujar Ozzy agak segan memberitahu Bu Ester tentang julukan anak-anak.
"Meduster," ujarnya lagi.
"Artinya apa,"
"Seorang satria yang lumayan galak dan tegas," ujar Ozzy.

"Kadang Bu Ester bila marah sangat seram, mata ibu melotot, bikin begidik bulu roma. Maaf ya Bu Ester jangan marah, anak-anak yang buat julukan itu."

"Ok tidak apa-apa, sekarang buatlah biar Ibu bisa dapat duit penghasilan tambahan."
"Ok, siap Bu Ester."

Bekasi, 30122020

Sudah ditulis di blog secangkir kopi bersama