Nenek tercinta seorang Srikandi, petani sejati beraroma kopi
Wanita Aroma Kopi Ibu yang Terbaik
Beliau yang pertama kali mengajarkan aku bisa berbicara, melangkah dan mandiri.Â
Ibu adalah sekolah pertamaku
Beberapa waktu yang lalu, puisi kupersembahkan buat wanita aroma kopi yang telah membesarkan kami hingga mampu berdiri sendiri, kuat dan perkasa seperti wanita aroma kopi.
Sepanjang hidup di darah saya mengalir darahnya bahkan golongan darahnya sama. Kenangan bersama dengan beliau abadi di hati saya. Nenek tercinta.
Beberapa puisi kupersembahkan buat nenek tercinta bahkan ada videonya puisi musikalisasinya
Kisah Sepenggal Wanita Aroma Kopi
Tangan-tangan keriput masih memiliki tenaga. Tiada hentinya memuja kopi. Wanita sepanjang hidupnya tercurah kepada aroma kopi yang selalu menguar semerbak pagi dan sore hari.
Bila senja samar-samar aroma kopi mulai menyebar menusuk hidung hingga aku ingin menikmatinya.
Wanita itu telah candu dengan kopi tak bisa berpaling. Bahkan biji kopi telah menjadi emas dan berlian dan mampu melepaskan si jantung hati menjadi orang yang terpandang dan berkedudukan.
Engkau tahu wanita itu sangat gigih sepanjang hidupnya bahkan setiap inci tulang-tulang di tubuhnya begitu mendamba kopi. Sehingga dia mendapatkan mahkota itu. Si pecinta kopi yang tak pernah lepas dari tubuhnya aroma yang memabukkan dan menyegarkan.