Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hati yang Kelam

26 Oktober 2020   15:51 Diperbarui: 26 Oktober 2020   16:03 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kini hatiku telah tertutup
sang hati tertutup hanya untukmu

kelam yang telah kau torehkan diingatanku
takkan kubiarkan terhapus begitu saja
Kelam itu melebihi malam berkabut

perihnya luka hingga bekasnya sampai sekarang masih terlukis di hatiku

kau yang tak pernah berubah
janji- janji selalu terucap dari mulutmu
tapi tetap kau ingkar

kini hatiku telah tertutup dan tak akan terbuka lagi

Aku takkan membiarkan hati ini terluka lagi
Sembilu berulang-ulang kau tancapkan hingga bekasnya abadi di hatiku

Tak ada luka lagi di hatiku
Seiring dengan kepergianmu
Pergi
Pergilah
Dan jangan kembali lagi
Cukup perih, luka yang telah berbekas di hatiku

Cerita ini berhenti sampai di sini
Untukmu duhai kekasihku
Dan untuk sahabatku
Biarlah kalian memiliki cinta

Mungkin maaf di lain waktu bisa aku berikan
Tapi saat ini maaf itu belum ada
Duri itu masih tertancap di hatiku

Belum ada alat yang bisa melenyapkan duri yang kau tancapkan di hatiku

Mungkin di suatu saat nanti
Seiring waktu duri itu bisa lenyap
Begitu juga hatiku
Lepas dari sakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun