Hari ini ulang tahun Kompasiana ke-12 tahun hampir seumuran dengan si sulung 11 tahun, berarti hampir seumuran pernikahan kami.
Semoga kedepannya Kompasiana lebih maju lagi dan sukses selalu. Begitu juga penulis di dalamnya. Biarlah Kompasiana sebagai rumah yang nyaman bagi penulis.
Kali ini Kompasiana ingin berbagi lewat tulisan sesama penulis di Kompasiana.
Bagi saya  Kompasiana adalah wadah menambah ilmu pengetahuan dan informasi. Banyak orang yang saya kenal lewat tulisan maupun langsung kenal melalui WA. Biarpun di antara mereka belum pernah bertemu tapi serasa dekat karena dipertemukan melalui tulisan yang ditayangkan oleh Kompasiana.
Terima kasih kepada Kompasiana karena saya menulis maka setiap penjuru bumi saya mendapatkan sahabat pena.
Beberapa dari mereka memberikan inspirasi buat saya untuk menulis di Kompasiana.
Kadang saya buat puisi untuk mereka, sayang saja Kompasiana tidak pernah memberikan label biru.
Mereka yang pernah saya buat puisi
 1.  Mba Karla  dialah yang pertama kali mengajak saya menulis di Kompasiana
 2. Gigip Andreas dulu pernah satu grup literasi, pernah menulis juga di Kompasiana langsung HL
 3. BJ Qolby , ini putra sulung mba Karla pernah juga menulis di Kompasiana sekitar tahun 2019. Tulisannya pernah HL juga
 4. Mba Anis Hidayati, dia yang membuat saya menulis lagi di Kompasiana. Semangatnya itu tertular lagi, sehat dan sukses selalu ya mba
 5.  Pak De Ropingi
Saya sangat kangen dengan beliau, semoga dia sehat selalu. Setiap dia menulis pasti saya mampir karena tulisannya tiap hari nangkring di nilai tertinggi jadi mudah mencarinya.Â
Sebelum kami bertemu di WA grup KPB. Semoga suatu saat bisa kembali menikmati tulisan-tulisan indahnya. Pak De Ping juga salah satu inspirasi saya. Setiap dia menulis pasti saya juga tertular ingin menulis padahal yah tulisan saya kadang garing tapi pede saja.
 5. Eyangmba Lilik, setiap membaca tulisan-tulisannya pasti aku langsung terhipnotis ingin segera membalas tulisannya. Gairah saya sempat padam bisa muncul kembali. Terima kasih Eyangmba Lilik semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu.
 6.  Mba Ari Budiyanti, aku salut padanya. Tulisan puisi-puisinya bagus-bagus. Setiap dia menulis ingin selalu mengimbangi sayang saya tidak sehebat dia, tulisan saya jarang dilabel biru.
Mereka- merekalah yang pernah saya buatkan puisi. Semoga kelak selalu abadi.
Masih ada yang lho yang selalu memberikan inspirasi yaitu Opa Tjip dan Oma Rosaline. Mereka adalah inspirasi hidup. Pengalaman-pengalaman mereka adalah guru yang berharga.Â
Mereka sering mampir ke tulisan saya bahkan selalu meninggalkan jejak. Terima kasih Opa, Â Oma Tjip sehat dan sukses selalu. Semoga kita berjodoh bertemu di dunia nyata.
Yang berkesan lagi mba Widz Top. Dia langsung ngetop di hatiku. Aku sangat bahagia, beberapa tulisanku nangkring di buku Golden Gift. Sungguh aku mengucapkan banyak terima kasih, sehat dan sukses selalu ya mba Widz.Â
Lingkaran kebaikan itu adalah inspirasi hidup. Tak bosan-bosannya aku membaca buku itu bahkan sang Paksu yang jarang mau baca jadi tertular ingin baca kisah tentang lingkaran kebaikan.
Dan mereka yang berada di grup secangkir kopi bersama, Mas Warsaka, Mba Apriani Dini, Uda Zaldy, Eyangmba Lilik, Ozzy, Elang, Bunda Anis, Dewi, Ari Budiyanti,Pak Budi, Mas Azis, Mba Yana, anakku Ikhlas, Mba Aliz Azet, Rudy Gunawan, Mas Indra dan Mas Susy. Dan mereka yang belum saya sebutkan satu persatu, terima kasih. Kalian adalah sumber inspirasiku.
Demikian tulisan saya yang telah memberikan inspirasi buat saya selalu menulis. Teman-teman yang lain yang belum saya tulis di sini, terima kasih semuanya
Bekasi, 22102020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H