"Tidak kok Bu, hanya satu aku kasih ke Iwan." Ujar Endang lagi.
Aku tanya lagi Iwan, aku tidak percaya apa yang dibilang Endang.
"Benar Wan, waktu itu kamu kasih satu ke Ibu."
"Iya Bu, hanya satu , tinta hitam."
"Benar lho ibu ngoreksi punyamu ada dua satu tinta hitam satu lagi tinta biru sama persis seprti dikarbonin."ujarku lagi dengan wajah penasaran.
"Wah, ibu sudah dikerjain tuh sama penunggu di sini."ujar Iwan.
" Iya ya, mungkin juga." Ujarku."
Konon katanya sekolah kami tempat pembuangan mayat, makanya tidak terima kali mereka dibangun gedung sekolah. Tapi sekarang sudah jarang mahluk halus itu mengganggu, karena sekolah kami sudah ramai dan penduduk sekitar juga sudah ramai, pendatang sudah banyak membangun perumahan di sekitar sekolah kami.
Jika kita tidak terbiasa sendiri alangkah baiknya cepat pulang apalagi tahu tempat itu ada penunggunya. Lebih baik menghindar daripada celaka. Coba bayangkan kalau tadi imanku lemah mahluk halus itu merasukiku, siapa yang menolongku. Merupakan pelajaran berharga bagiku kelak tidak mau tinggal sendiri lagi di sekolah walaupun banyak pekerjaan lebih baik dibawa pulang.
Bekasi, 29032020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI