Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyelisik Cinta di Ujung Napasku

26 September 2020   21:31 Diperbarui: 26 September 2020   21:40 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sekian tahun aku mengenalmu bahkan seranjang berdua
Tatapan mata elang itu memang hanya tertuju padaku
Bibir manis itu hanya tercipta untuk mengecup bibirku
Tangan kokoh itu hangat bila angin malam menerpa tubuhku sehingga aku kedinginan. Tangan kekar itu mampu mengusir rasa dingin.
Setiap nadi napasku sepertinya tidak luput dari perhatiannya

Tapi aku membutuhkan lambang cintanya berwujud seikat kembang merah
Aku menginginkan bibirnya berucap

"Aku mencintaimu, seluruh hidupku hanya tercipta untuk dirimu seorang"

Aku menunggu itu terucap dari bibirnya yang manis
Hingga akhir napasku
Aku masih menyelisik kata cinta terucap indah  serta seikat kembang merah diberikan padaku di lampu remang-remang di taman tempat favorit kami memadu cinta.

Di penghujung napasku, aku mendengarnya
Aku bahagia
Pergi dengan damai

Erina Purba
Bekasi, 26092020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun