Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perdebatan yang Berujung Manis

2 Agustus 2020   09:04 Diperbarui: 2 Agustus 2020   09:59 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Dokri

Cernak

Cuaca di pagi hari cerah menyapa kerajaan Andordeba yang berpenghuni beberapa tanaman. Kerajaan ini sudah lama kelebihan penduduk sehingga pemerintah setempat ingin memindahkan beberapa bagian agar mengurangi kapasitas.
"Hei Keladi, enyahlah kau daripadaku, tuanku menunggu buah yang manis dan enak dariku."

"Apa katamu, bukankah kau yang menumpang di sini."

"Tapi aku lebih berguna daripada kau."

"Aku juga berguna membuat mata segar setiap pagi bila sang tuan duduk sambil memujaku."

"Emang hanya kau yang dipuja, aku lebih tau nggak karena apa? Karena aku bisa memberikan buah dan mengurangi pengeluaran untuk beli buat tomat setiap minggunya."

"Ah peduli amat yang penting aku belum dipindahkan dari kerajaanku ini, berarti kamu masih menumpang. Baik-baik saja sebelum aku singkirkan kamu."

"Wah sombong banget dikau Keladi, lihatlah nanti suatu saat kesombongamu diruntuhkan oleh sang empunya bumi."

"Ha ... Ha.... Ha... Pagi-pagi sudah sewot, semoga dah kamu diberikan kerajaan sepenuhnya tanpa menumpang lagi."

Kesombongan sang keladi terjawab sudah. Beberapa hari kemudian sang tuan membelikan tanah dan beberapa pot lagi.

"Lihatlah Keladi, pot dan tanah itu disediakan untukku. Berarti aku punya kerajaan baru, tidak menumpang lagi. Hingga aku bisa bernapas dengan leluasa tanpa terhimpit dengan akar-akarmu yang selalu mengambil makanan dariku."

"Jangan banyak cakap kamu, sudah numpang tidak tahu terima kasih, biar kelak di tempat yang baru bisa banyak rezeki." Keladi sangat sewot pohon tomat benar- benar bebal.

"Tapi memang benar kan, selama ini kamu selalu mengambil makananku hingga menghambat pertumbuhan untuk menghasilkan buah."

"Pohon tomat yang cantik dan seksi, dimana-mana yang numpang itu selalu merendah, tidak seperti engkau, sangat sombong."

"Eeeh bukankah engkau yang lebih sombong mengusir aku dari kerajaan Andordeba ini."


"Aku tidak mengusir kamu ya, cuma kerajaan Andordeba sudah melebihi kapasitas. Perlu pembenahan agar kita tidak kelaparan. Nah jalan terbaik adalah perpindahan penduduk ke lahan yang lebih luas biar sama-sama menikmati dan makanan yang dapat juga bisa memenuhi kebutuhan hidup."

"Ahh tak usah banyak bicara kamu, sekarang sudahlah aku sudah disediakan kerajaan Andordebri akan kujaga biar tampil cantik dan banyak pengunjung sehingga bisa memenuhi kebutuhan kerajaanku.

"Yah sudahlah semoga kita semakin berjaya setelah kerajaan yang padat penduduk ini dibagi dua."

"Ok, terima kasih juga ya pohon keladi atas tempat yang selama ini aku tumpangi."
"Nah begitu dong, pohon tomat, dari tadi, "
"Iya Pohon Keladi, aku sudah menyadarinya. Semoga kita bertemu di lain waktu. Sampai jumpa lagi. Pohon Tomat sudah dipindahkan oleh pemerintah setempat alias Sang Tuan.

Perdebatan seru antara pohon tomat dan bunga keladi, karena kerajaan mereka memenuhi muatan. Perdebatan mereka akhirnya berujung manis

Erina Purba
Bekasi, 02082020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun