Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengambil Nilai Positif dalam Musibah dengan Iman Sebiji Sawi

17 Mei 2020   05:53 Diperbarui: 17 Mei 2020   06:14 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sedang diuji dengan munculnya wabah Corona. Penyebaran virus ini merata seluruh negeri sehingga pemerintah banyak memberikan kebijakan-kebijakan mengatasi virus Corona. Banyak hal-hal yang terjadi sehingga menguji iman kita untuk menghadapi gelombang pasang surutnya wabah ini.

Banyak hikmahnya yang dapat kita simpulkan bersamaan dengan Covid-19.

 1.  Budaya baru

 Semenjak adanya virus kita wajib menyediakan masker, handsanitizer, sabun mandi dan alat pengukur suhu tubuh. Kemudian diharuskan tes rapid. Menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain. Hindari keramaian. Hindari berinteraksi langsung.

 2.  Bertahan Mengikuti Zaman.

 Berhentilah mengeluh. Bagaimana caranya agar bisa bertahan hidup. Manusia diciptakan Tuhan dengan akal dan pikiran yang cerdas melebihi mahluk lain yang diciptakan. Saat ini Tuhan menguji iman dan keyakinan kita untuk menghadapi wabah virus Corona. Apakah kita tetap bersyukur walaupun sudah jatuh, atau malah menghujat menyelahkan orang lain.

Sekarang mari kita lihat diri masing-masing. Apa yang sudah kita perbuat dalam hal mengatasi virus Corona. Jika kita tidak mampu membantu pemerintah seperti saudara kita yang di garda terdepan. Alangkah baiknya kita taat pada peraturan pemerintah. Berdiam di rumah. Mengurangi penyerabaran virus Corona.

 3.  Berpikir positif

Semenjak virus Corona datang kekhawatiran melanda manusia. Ketakutan kelaparan bahkan ada yang kalap belanja sembako hingga melakukan penimbunan bagaimana dengan mereka yang tidak punya uang. Kita dituntut berpikir logis, jangan mementingkan diri sendiri. Dengan berpikir positif kita mampu mengatasi. Tuhan memberikan cobaan pasti manusia mampu mengatasinya. Tidak ada masalah yang tidak ada solusinya.

 4.  Berserah kepada Allah

 Tetap bersyukur walaupun pahit. Ini adalah hal di luar nalar. Kok masih bersyukur kami sudah sekarat. Bahkan sesak napas karena kepala keluarga sudah di rumahkan, apakah yang harus dilakukan. Di dalam Alkitab tertulis

Matius 17 : 20

Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

Nah dari kutipan ayat suci tersebut kita dapat simpulkan bahwa jika kita percaya kepada Tuhan wabah Corona segera musnah. Manusia diciptakan Tuhan pasti Dia datang segera menyelamatkan kita dari maut asal kita yakin dan percaya kepada-Nya. Tiada yang mustahil bagi-Nya asal kita percaya. Dengan iman sebesar biji sawi yakin dan percaya wabah Corona pasti musnah dari muka bumi. Amin

Sekarang mari kita gali potensi apa yang ada di hidup ini. Jika kita diputuskan hak kerja dari perusahaan. Kembali bersyukur kepada-Nya memohon ridho agar memberikan jalan keluar bisa bertahan hidup.

Tetap melakukan ibadah di rumah. Bahkan dengan kemajuan teknologi, ibadah online bisa dilakukan di rumah. Mengikuti ibadah ini bisa memperkuat iman kita agar tidak mudah putus asa. Kehidupan terus berlanjut kita harus kuat rohani maupun jasmani. Semoga dengan kadar iman kita yang kuat mampu mengatasi wabah Corona.

Sekian dulu sobat kompasianer semoga bermanfaat terima kasih

Erina Purba

Bekasi, 17052020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun