Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kue Nastar Lebaran yang Masih Terkenang

15 Mei 2020   07:08 Diperbarui: 15 Mei 2020   07:08 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran hal yang ditunggu-tunggu setelah sebulan lamanya berpuasa. Hal yang sering kita jumpai pada saat lebaran yaitu baju lebaran, petasan, kue lebaran. Bicara tentang kue lebaran ada kenangan tersendiri. Kenangan indah masa kecil, tak bisa kulupakan.

Keluarga Oppung sebagian besar muslim, hampir separuh deh. Sehingga saat lebaran adalah hal yang kami tunggu dan sangat membahagiakan.

Saat itu masih duduk di bangku SD, masih masa pertumbuhan jadi makan banyak juga tidak berpengaruh. Seperti cerita saya sebelumnya di Kantong Ajaib, itu adalah pengalaman kami masa kecil. Bersama sepupu sekitar enam orang berjejer dari kelas 3 SD sampai SMP tuh, maklumlah Oppung punya anak kesebelasan jadi cucunya juga banyak.

Saudara kami yang beragama muslim tinggal di perkampungan Islam bahkan namanya saja Tempat Perkampungan Islam. Tidak begitu jauh dari kampung kami, sekitar 500 meter. Tapi itu tidak masalah jalan kaki sudah biasa. Saat itu ojek belum ada di kampung kami, angkot paling di jalan raya besar seperti kampung kami Merek Raya.

Kalau kepedalaman mah hanya bisa ditempuh jalan kaki, motor dan mobil bagi yang punya. Saudara kami setiap lebaran pasti selalu membuat kue. Mereka pintar-pintar membuat kue. Enak, legit, gurih , maknyus endoll , semua deh pokoknya.

img-20200515-wa0006-5ebddcc2d541df37de016e42.jpg
img-20200515-wa0006-5ebddcc2d541df37de016e42.jpg

Sumber gambar Dokpri

Yang paling aku suka bersilaturahmi ke rumah Polu / amboru / bibi kami. Dia menyediakan wajit, kue bawang, kue salju, nastar.

Nastar rasanya sangat asing di mulut, enak, lembut, sangat jarang orang membuatnya. Nah ketika nastar dikeluarkan, serentak kami berebutan, tidak berapa lama tinggal toples. Terpaksa deh yang punya rumah isi lagi. Diisi lagi serbu lagi tak ada rasa malu. Nah itulah sobat kompasianer, selamat menunaikan ibadah puasa. Sampai jumpa lagi. Terima kasih

Erina Purba
Bekasi, 15052020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun